Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135112
Title: Perbandingan pendugaan densitasikan ikan demersal antara metode akustik BIM terbagi dengan metode "Swept area" di perairan Timur Kalimantan
Authors: Arnaya, I Nyoman
Sadhotomo, Bambang
Irawan, Surya
Issue Date: 2005
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2004 sampai 31 Oktober 2004 di perairan timur Kalimantan, Penelitian ini dilakukan kerja sama dengan Balai Riset Perikanan Laut (BRPL) Jakarta dalam rangka studi mengenai Sumber Daya Ikan dan dinamika spasialnya. Adapun yang melatar belakangi penelitian ini yaitu untuk mengumpulkan data keberadaan dan stok sumber daya ikan, sehingga pemanfaatan sumber daya ikan di perairan timur Kalimantan ini dapat optimal serta untuk melihat seberapa jauh ketelitian dari metode akustik dalam menduga densitas ikan demersal yang berada dekat dengan dasar perairan. Penentuan stasiun dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Global Position System dengan mengikuti rancangan yang berbentuk parallel sistematik. Data yang diambil berupa data dugaan densitas (kelimpahan) ikan yang didapat dari alat akustik dan jaring trawl dasar (metode swept area). Parameter Oseanografi yang diambil meliputi data arus, suhu dan salinitas perairan yang digunakan untuk melihat pengaruhnya terhadap distribusi ikan-ikan demersal. Dugaan densitas ikan yang dihasilkan dengan alat akustik menunjukkan bahwa nilai densitas ikan terbesar terdapat pada stasiun 6 (2°.94 LU dan 117.84' BT), yaitu sebesar 216,5 ikan/1000m sedangkan nilai densitas ikan terendah terdapat pada stasiun 5 (3.83' LU dan 118°.04 BT), yaitu sebesar 0,5 ikan/1000m². Densitas ikan total dari setiap stasiun didapatkan sebesar 601,4 ikan/1000m². Berdasarkan metode Swept area, densitas ikan terbanyak terdapat pada stasiun 8 (3.59' LU dan 1179.99' BT), yaitu sebesar 6655 ikan/1000m² sedangkan untuk densitas ikan terkecilnya terdapat pada stasiun 5 (3.83 LU dan 118°.04' BT), yaitu sebesar 53,1 ikan/1000m². Hasil tangkapan dengan metode swept area ini, 97% merupakan ikan demersal dengan famili Leiognathidae mendominasi hasil tangkapan yaitu sebesar 3338,6 kg. Dari hasil perbandingan dugaaan nilai densitas antara metode akustik dengan metode swept area diketahui bahwa dugaan nilai densitas yang dihasilkan dari kedua metode berbeda. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi antara kedua metode yang jauh dibawah nilai satu, yaitu sebesar 0,0185. Ini berarti dugaan nilai densitas yang dihasilkan oleh metode akustik tidak bisa menjelaskan dugaan nilai densitas yang dihasilkan oleh metode trawl dengan ketepatan yang hanya sebesar 1,85%. Dari hasil penelitian diketahui bahwa distribusi ikan yang terbanyak terdapat pada posisi 2° LU sampai 3,60° LU. Hal ini menunjukkan bahwa kisaran nilai suhu dan salinitas tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap distribusi dari ikan- ikan demersal, karena fluktuasi suhu dan salinitas yang terjadi masih dalam kisaran yang kecil. Pada lokasi penelitian diketahui bahwa ikan-ikan demersal lebih banyak dipengaruhi oleh arus, dimana arus ini membawa ikan-ikan demersal ke muara-muara sungai yang banyak terdapat makanan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135112
Appears in Collections:UT - Marine Science And Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
C05sir.pdf
  Restricted Access
45.43 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.