Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134985
Title: Penghilangan H2S dengan teknik biofilter menggunakan media kompos dan arang aktif yang diinokulasi dengan Thiobacillus sp
Authors: Purwoko
Yani, Mohamad
Wahyuni, Ahnur
Issue Date: 2004
Publisher: IPB University
Abstract: Udara merupakan salah satu kebutuhan hidup bagi manusia dan seluruh mahluk hidup yang ada di dunia ini. Pencemaran udara disebabkan masuknya polutan dari kegiatan indutsri dan kendaraan bermotor. Salah satu jenis industri pencemar adalah indutri pulp dan kertas yang menghasilkan limbah gas H₂S yang berbahaya bagi lingkungan. Penanganan masalah pencemaran tersebut dapat dilakukan dengan metode fisik, kimia atau biologis. Metode fisik dan kimia memerlukan biaya operasional yang mahal, sedangkan metode biologis dengan teknik biofiltration terbukti lebih murah dan dapat bertahan untuk waktu yang lama. Teknik Biofilter memanfaatkan mikroorganisme yang dapat mendegradasi gas-gas yang dilewatkan serta menggunakan bahan penyaring (filter) yang digunakan sebagai tempat tumbuh bagi mikroorganisme tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kapasitas penyerapan fisik dari bahan pengisi (kompos, arang aktif, dan campuran antara keduanya dengan perbandingan 1:1) dan penyerapan biologis dengan penambahan kultur Thiobacillus sp. Penelitian ini diawali dengan menentukan karakteristik dari masing- masing bahan pengisi yang digunakan. Gas H₂S disintesa dari reaksi antara HCI dan Na2S, selanjutnya diencerkan dengan udara dan dialirkan ke dalam kolom biofilter. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap ketahanan bahan pengisi yang ada dalam menyaring dan menyerap H₂S yang masuk. Setelah itu dilakukan pengujian menggunakan kolom biofilter dengan menambahkan kultur Thiobacillus sp pada bahan pengisi. Pengujian fisik ini dilakukan pada kisaran konsentrasi H₂S yang masuk 0 -25 ppm. Dengan konsentrasi ini bahan campuran dapat menyerap maksimum selama 22 jam, arang aktif 11 jam dan kompos 2.6 jam. Secara berturut-turut banyaknya sulfur yang dapat diserap oleh bahan campuran, arang aktif dan kompos masing-masing 0.87, 0.37, dan 0.22 g-S/kg bahan kering. Hasil pengujian fisik menunjukkan bahwa bahan campuran memiliki kemampuan untuk menyaring dan menyerap H₂S yang paling baik. Pada kolom biofilter dengan penambahan kultur Thiobacillus sp., penyerapan sulfur yang paling baik ditunjukkan oleh bahan campuran yaitu sebanyak 20.49 g-S/kg campuran kering selama 39 hari, kemudian diikuti oleh arang aktif 14.66 g-S/kg arang aktif kering selama 37 hari dan kompos 11.85 g-S/kg kompos kering selama 6 hari. Hasil ini menunjukkan bahwa bahan campuran antara kompos dan arang aktif dengan perbandingan 1:1 memberikan hasil penyerapan yang paling tinggi serta waktu operasional yang paling lama. Proses biofiltrasi H₂S dengan penambahan kultur Thiobacillus sp. menghasilkan senyawa sulfur elemen dan akumulasi senyawa sulfat pada media.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134985
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F04awa.pdf
  Restricted Access
16.36 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.