Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134979
Title: Pravulkanisasi lateks deproteinized natural rubber DONR untuk pembuatan barang jadi lateks
Authors: Murdanoto, Agung P
Suparto, Dadang
Utami, Mariani Putri
Issue Date: 2004
Publisher: IPB University
Abstract: Indonesia adalah penghasil karet alam kedua terbesar di dunia tetapi nilai tambah yang didapatkan rendah karena 91.75% hasil hanya diekspor dalam bentuk karet alam mentah. Nilai tambah dapat ditingkatkan dengan mengolah karet alam menjadi barang jadi, yang salah satunya barang jadi lateks. Barang jadi lateks adalah barang jadi karet yang bahan bakunya adalah karet alam dalam bentuk lateks, yaitu dispersi koloid partikel karet. Barang jadi lateks mengandung protein, seperti hevamine, hevein, dan rubber elongation factor (REF) dengan kadar yang dapat menyebabkan alergi. Untuk mencegah alergi, bahan baku rendah protein (lateks DPNR) digunakan. Barang jadi dari lateks DPNR memiliki kelemahan yaitu kekuatan tarik/tensile strength (TS) yang merupakan salah satu karakter fisik, bernilai rendah akibat penurunan protein. Peningkatan TS dapat dilakukan melalui pravulkanisasi karena menghasilkan ikatan silang dalam partikel karet. Penelitian bertujuan mendapatkan teknik pravulkanisasi yang menghasilkan TS film lateks Deproteinized Natural Rubber (DPNR) terbaik yang sesuai standar ASTM (American Standard for Testing Material) D3578-91 dan sebanding dengan TS film lateks yang tidak diturunkan kadar proteinnya, yaitu lateks pekat. Penelitian diawali dengan pembuatan bahan baku yang mengolah lateks kebun menjadi bahan baku utama (lateks DPNR) dan bahan baku pembanding (lateks pekat). Bahan baku kemudian dicampur dengan bahan kimia yang meliputi sulfur (bahan pembentuk ikatan silang), akselarator, aktivator, anti oksidan, dan bahan pendispersi. Jenis akselarator yang ditambahkan divariasikan 2 taraf yaitu ZDEC (Zinc Diethyl Ditiocarbamate) dan ZDBC (Zinc Dibuthyl Ditiocarbamate). Hasil pencampuran kemudian dipravulkanisasi melalui pemeraman yang memberikan waktu terbentuknya ikatan silang. Pravulkanisasi dilakukan dengan variasi 3 taraf, yaitu tanpa pravulkanisasi (P-0), pravulkanisasi dengan peningkatan suhu selama 6 jam pada 60° C (P-60), dan pravulkanisasi dengan waktu peram panjang selama 8 hari pada suhu ruang yaitu 25° C (P-25). Setelah itu, campuran dibentuk film dengan cara pencelupan yang menggunakan garam sebagai koagulan. Film kemudian divariasikan 2 taraf terhadap faktor pencucian yaitu tanpa dan dengan pencucian. Pencucian dilakukan dalam air bersuhu 60° C selama 10 menit. Film selanjutnya dikeringkan pada suhu 70° C selama 45 menit. Film dianalisis karakteristik fisiknya yang meliputi modulus 100, TS, dan EB. Film dengan TS terbaik diukur kadar nitrogennya untuk memeriksa kadar protein yang terkandung masih dalam batas yang menimbulkan alergi atau tidak. Berdasarkan analisis, film lateks DPNR dengan TS terbaik sebesar 28.92 Mpa dihasilkan dari kompon yang menggunakan akselarator ZDEC dengan teknik pravulkanisasi P-60 dan pencucian (leaching). TS tersebut sesuai dengan standar ASTM D-3578-91 dan sebanding dengan TS film lateks pekatnya. Karakteristik fisik lain dari film dengan TS terbaik adalah modulus 100 sebesar 1.73 Mpa, elongation at break (EB) sebesar 960%, dan kadar nitrogen sebesar 0.04%. Seluruh karakteristik berada dalam standar syarat salah satu contoh barang jadi lateks, yaitu sarung tangan medis sehingga film lateks DPNR (ZDEC; P-60; L-10) berpeluang besar untuk dikembangkan menjadi barang jadi lateks.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134979
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F04mpu.pdf
  Restricted Access
14.67 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.