Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134959
Title: Pemanfaatan pati sagu Metroxyion sp untuk pembuatan sirup glukosa menggunakan x-amilase dan amiloglukosidase
Authors: Hartoto, Liesbetini
Suryani, Ani
Akyuni, Dina
Issue Date: 2004
Publisher: IPB University
Abstract: Indonesia adalah negara dengan areal sagu terbesar di dunia dengan luas sekitar 1,128 juta hektar atau 51,2% dari luas areal sagu dunia. Namun pemanfaatan sagu di Indonesia masih terbatas yaitu baru sekitar 11% (Abner dan Miftahorrahman, 2002). Salah satu pemanfaatan pati sagu dalam industri yaitu sebagai sirup glukosa. Sirup glukosa banyak digunakan dalam produk permen, selai, roti, kecap, minuman ringan, makanan beku, olahan daging dan farmasi. Sirup glukosa juga dapat digunakan sebagai media fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis x-amilase dan waktu likuifikasi terbaik, mendapatkan dosis amiloglukosidase dan waktu sakarifikasi terbaik serta memperoleh karakteristik sirup glukosa yang dihasilkan. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu, karakterisasi pati sagu, proses hidrolisis pati sagu dan produksi sirup glukosa. Proses hidrolisis pati sagu dibagi menjadi dua tahap yaitu likuifikasi dan sakarifikasi. Pada tahap likuifikasi diamati pengaruh dosis a-amilase yaitu 1,25 U/g, 1,50 U/g, 1,75 U/g, 2,00 U/g dan 2,25 U/g pati dan pengaruh waktu likuifikasi yaitu 0, 30, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 300 dan 360 menit. Sedangkan pada tahap sakarifikasi diamati pengaruh dosis amiloglukosidase yaitu 0,20 U/g, 0,30 U/g dan 0,40 U/g pati dan waktu sakarifikasi yaitu 0, 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84 dan 96 jam. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua kali ulangan. Hasil karakterisasi pati sagu menunjukkan kadar air 5,26%, kadar abu 0,12%, kadar protein 0,38%, kadar lemak 0,36% dan kadar serat kasar 0,01%. Kadar pati yang terdapat pada pati sagu sebesar 82,13%, kadar amilosa 22,75% dan amilopektin 72,25%. Tahap likuifikasi terbaik pada pembuatan sirup glukosa yaitu dosis x-amilase sebesar 1,75 U/g pati dan waktu likuifikasi selama 210 menit. Kombinasi dosis dan waktu likuifikasi ini menghasilkan nilai gula pereduksi sebesar 184,09 g/L dan ekuivalen dekstrosa sebesar 50,83 persen. Derajat polimerisasi yang dihasilkan dari proses likuifikasi berkisar 2,85 3,31. Tahap sakarifikasi terbaik dihasilkan pada dosis amiloglukosidase sebesar 0,3 U/g pati dengan waktu sakarifikasi selama 48 jam. Kombinasi dosis dan waktu sakarifikasi tersebut menghasilkan nilai gula pereduksi sebesar 358,50 g/L dan ekuivalen dekstrosa sebesar 98,99 persen. Derajat polimerisasi yang dihasilkan dari proses sakarifikasi berkisar 1,40- 1,46. Karakteristik sirup glukosa yang dihasilkan adalah sebagai berikut: rendemen sebesar 63,27%, kadar bahan kering sebesar 25,91% dengan total padatan terlarut sebesar 34,0 brix. Kadar abu sirup glukosa yang dihasilkan yaitu 0,144 %, kadar nitrogen sebesar 0,52 %, warna sebesar 1,40 unit PtCo dan nilai pH sirup glukosa yaitu 7,01. Kandungan logam yang terdapat pada sirup glukosa yaitu timbal (Pb) sebesar 0,043 ppm, seng (Zn) 0,299 ppm dan tembaga (Cu) 0,090 ppm.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134959
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F04dak.pdf
  Restricted Access
14.35 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.