Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134895
Title: Serangan aspergillus flavus dan kontaminasi aflatoksin pada kacang tanah di grosir dan pengecer di pasar tradisional di kabupaten dan kota Cianjur, Jawa Barat
Authors: Dharmaputra, Okky Setyawati
Ambarwati, Santi
Waluyo, Pujo
Issue Date: 2004
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini merupakan survei yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai penanganan pascapanen kacang tanah, serangan A. flavus dan kontaminasi aflatoksin B, pada 50 sampel kacang tanah yang diperoleh dari 2 grosir (5 sampel) dan 45 pengecer (45 sampel) di pasar tradisional di Kabupaten dan Kota Cianjur, Jawa Barat pada musim hujan bulan Februari 2004. Selain itu juga untuk mengetahui persentase biji yang terserang cendawan antagonisnya yaitu A. niger, kadar air dan kualitas fisik biji kacang tanah. Informasi mengenai penanganan pascapanen kacang tanah di grosir dan pengecer diperoleh dengan melakukan wawancara secara langsung menggunakan kuesioner. Hasil survei memberikan informasi bahwa kacang tanah di grosir diperoleh dari pengumpul, disimpan selama 1-2 bulan. Alas tumpukan karung kacang tanah tidak menggunakan palet. Kacang tanah di pengecer disimpan selama 1-7 hari, untuk wadah penjualan pada umumnya digunakan bak plastik persegi. Selain itu juga digunakan tampah, kotak kayu, bak plastik bundar, karung plastik plipropilena dan karung goni. Pengecer membeli kacang tanah dari grosir kecil, petani atau pengumpul. Rata-rata kadar air kacang tanah yang diperoleh dari grosir dan pengecer berturut-turut 7.5 dan 8.5%. Rata-rata persentase biji utuh, keriput dan rusak yang diperoleh dari grosir masing-masing adalah 63.6, 29.0 dan 7.4%, sedangkan dari pengecer masing-masing adalah 56.3, 29.0 dan 14.7%. Seluruh sampel kacang tanah yang diperoleh baik dari grosir maupun pengecer terserang oleh A. flavus, sedangkan sampel yang terserang A. niger pada kedua mata rantai distribusi lebih rendah yaitu masing-masing 60 dan 75.6%. Kisaran kandungan aflatoksin B, pada sampel yang diperoleh dari grosir (71.1-6 065.9 ppb) lebih sempit daripada yang diperoleh dari pengecer (<3.6-6 073.0 ppb). Seluruh sampel kacang tanah (100%) yang diperoleh dari grosir terkontaminasi aflatoksin B, lebih dari 15 ppb, sedangkan di pengecer 75.6%. Pada tahun 1999 Codex Alimentarius Commission menetapkan kandungan aflatoksin total pada kacang tanah yang akan diproses adalah 15 ppb.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134895
Appears in Collections:UT - Biology

Files in This Item:
File SizeFormat 
G04pwa.pdf
  Restricted Access
3.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.