Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134723
Title: Analisis sektor basis perekonomian dalam pembangunan wilayah di era otonomi daerah : Studi kasus Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat
Authors: Ninyantoro
Pranata, Erfin Widya
Issue Date: 2004
Publisher: IPB University
Abstract: Kabupaten Cianjur sebagai salah satu wilayah otonomi mempunyai prospek yang cukup baik dalam menghasilkan dan mengekspor komoditi yang ada di daerah ini. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengidentifikasi sektor yang menjadi basis dalam perekonomian di Kabupaten Cianjur, (2) mengidentifikasi sektor yang menjadi basis dalam perekonomian di setiap kecamatan di Kabupaten Cianjur, (3) mengetahui sejauh mana peranan sektor basis terhadap perekonomian wilayah dilihat dari surplus yang dihasilkan serta efek penganda yang ditimbulkan, (4) mengetahui tingkat lokalisasi dan spesialisasi perekonomian dalam suatu wilayah kecamatan di Kabupaten Cianjur, (5) mengetahui penyebaran sarana dan prasarana pembangunan di Kabupaten Cianjur, dan (6) menganalisis kebijakan pembangunan yang dinilai startegis dan tepat khususnya pembangunan wilayah berkaitan dengan pengembangan sektor ekonomi tertentu. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat pada bulan Juli 2004. dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dan kuantitati. Untuk mengidentifikasi sektor basis perekonomian digunakan pendekatan Location Quotient (LQ) dan turunannya. Sedangkan untuk menidentifikasi penyebaran fasilitas digunakan metode Skalogram. Hasil perhitungan nilai LQ untuk seluruh sektor perekonomian berdasarkan indikator pendapatan (PDRB atas dasar harga konstan) dalam kurun waktu tahun 2001-2002 menunjukan Kabupaten Cianjur mempunyai banyak sektor basis. Untuk kurun waktu 2001-2002 Kabupaten Cianjur mempunyai enam sektor basis yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, sektor angkutan dan komunikasi, sektor keuangan, sektor bangunan dan sektor Jasa-jasa. Hasil analisis basis perekonomian lokal Kabupaten Cianjur sektor basis yang dimiliki sebagian besar kecamatan cenderung seragam. Hampir di semua kecamatan sektor pertanian (19 kecamatan); industri (18 kecamatan); bangunan (13 kecamatan); pertambangan (12 kecamatan); listrik, gas dan air minum (12 kecamatan) menjadi sektor basis. Hasil perhitungan surplus pendapatan bersih untuk masing-masing kecamatan menunjukan beberapa kecamatan memiliki kontribusi yang relatif besar, sementara ada beberapa yang kontribusinya relatif kecil sehingga surplus bersihnya bernilai negatif. Dari sektor basis yang ada menghasilkan efek pengganda yang berbeda-beda untuk masing-masing kecamatan namun relatif sama dengan angka pengganda Kiabupaten Cianjur. Setiap sektor basis pada beberapa kecamatan menunjukan adanya tingkat spesialisasi yang relatif tinggi walaupun tidak mencapai satu. Kegiatan sektor perekonomian pada masing-masing kecamatan relatif menyebar. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134723
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A04ewp.pdf
  Restricted Access
22.33 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.