Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134658
Title: Pengaruh intensitas naungan dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi herba meniran Phylianthus niruri L pada sistem pertanian organik
Authors: Kurniawati, Ani
Djauhari, Edy
Tunggal, Lora
Issue Date: 2004
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh intensitas naungan dan jarak tanam terhadap pertumbuhan, produksi dan kandungan fitokimia herba meniran pada sistem pertanian organik. Penelitian dilaksanakan di KP. Biofarmaka dan Laboratorium Kimia IPB pada bulan Maret sampai Juli, 2004. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split-plot Design). dengan petak utama taraf naungan, terdiri atas taraf naungan 0 (N0), 34.84 (N1), 64.33 (N2) dan 82.51% (N3). Perlakuan jarak tanam sebagai anak petak, terdiri atas jarak tanam 20 cm x 20 cm (J0), 20 cm x 15 cm (J1) dan 20 cm x 25 cm (J2). Dengan pengulangan tiga kali sehingga seluruhnya terdapat 36 satuan percobaan. Bahan tanaman yang dipergunakan adalah bibit meniran yang berasal dari benih hasil semaian berumur dua minggu kemudian dipindahkan ke polibag. Setelah berumur dua minggu di polibag dipindah-tanamkan ke lahan pada petakan seluas 1.5 m² sebanyak 36 petakan dengan taraf naungan dan jarak tanam sesuai perlakuan. Peubah yang diamati antara lain tinggi tanaman dan jumlah tangkai daun majemuk pada 2 sampai 8 minggu setelah tanam (MST). Diameter batang pada 4 sampai 8 MST. Bobot basah dan Bobot kering tanaman pada 8 MST (panen) dan uji kualitatif fitokimia yang dilakukan setelah panen. Hasil percobaan menunjukkan bahwa taraf naungan berpengaruh nyata menurunkan pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah tangkai daun majemuk, diameter batang) dan hasil panen (bobot basah dan bobot kering). Hasil panen dan pertumbuhan tertinggi diperoleh pada kondisi tanpa naungan. Secara umum penggunaan taraf naungan 34.84, 64.33 dan 82.51% berturut-turut menyebabkan penurunan bobot kering tanaman sebesar 58.01, 59.82 dan 85.80 % jika dibandingkan dengan bobot kering pada kondisi tanpa naungan. Jarak tanam yang lebar cenderung menurunkan pertumbuhan tanaman. Jarak tanam 20 cm x 25 cm memberikan hasil terendah terhadap semua peubah pertumbuhan dan panen. Jarak tanam pengaruhnya tidak nyata terhadap peubah panen akan tetapi dapat dilihat hasilnya bahwa jarak tanam 20 cm x 20 cm menghasilkan hasil panen terbesar. Interaksi antar jarak tanam dan taraf naungan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanam (5 sampai 8 MST), jumlah tangkai daun majemuk (6 sampai 8 MST) dan diameter batang (6 MST). Interaksi antar keduanya tidak nyata terhadap peubah panen. Interaksi antar tanpa naungan dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm secara umum menghasilkan pertumbuhan dan produksi herba meniran yang lebih baik. Kandungan fitokimia meniran antara lain steroid, saponin dan tanin. Kadar tanin pada semua perlakuan hampir sama sedangkan saponin dan steroid bervariasi pada setiap perlakuan. Penggunaan naungan menghasilkan kadar steroid yang lebih tinggi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134658
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A04ltu.pdf
  Restricted Access
10.04 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.