Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134654
Title: Uji daya hasil berbagai genotipe cabai Capsicum sp.
Authors: Sastrosumarjo, Sarsidi
Sujiprihati, Sriani
Malau, Ika Natalia
Issue Date: 2004
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Tajur, Bogor selama bulan FebruarÅ„ sampai September 2003, yang bertujuan untuk mendapatkan genctipe cabal yang berdaya hasil tinggi dalam bentuk hibrida (single cross (SC) atau double cross (DC)) atau galur keturunan silang balik. Selain itu hasil dari penelitian ini dapat menjadi informasi bagi pemulia tanaman dalam pengembangan pembentukan varietas berdaya hasil tinggi. Metode yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan satu faktor (genotipe). Bahan tanaman yang digunakan terdiri dari 24 genotipe yang didapat dari koleksi PSPT yang berasal dari Gene Bank Plant Research International The Netherldans dan East West Seed Indonesia. Pengamatan daya hasil dibagi dua, yaitu pengamatan pada fase vegetatif dan generatif. Pengamatan vegetatif terdiri dari tinggi tanaman, tinggi dikotomus, warna ruas/buku, diameter batang, Jumlah buku/tanaman, dan warna batang. Sedangkan pengamatan generatif terdiri dari posisi pedicel, posisi buah, warna buah muda, warna buah matang, umur berbunga, umur mulai panen, jumlah bunga per buku per tanaman, bobot buah total, jumlah buah per tanaman, panjang buah rata-rata, diameter buah, bobot buah per petak dan bobot rata-rata per buah per tanaman. Korelasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh setiap peubah terhadap daya hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa genotipe hibrida berdaya hasil tinggi dari Jatilaba (JIxCC-27. (JIxCT-30)x(JIxCC-27), (JixCC-27)x(JIxCA-25). (JIxCC-27)x(CC-27xJI), JIxCA-25, dan CA-25xJi) sedangkan galur-galur keturunan silang balik (BC1-1, BC1-13, BC1-115, BC1-53, BC2-33, BC3-73, BC3-84, dan BC3-86) mempunyai daya hasil lebih rendah dari Jatilaba. Genotipe hibrida berdaya hasil tinggi (JIxCC-27, (JIxCC-27)x(JIxCA-25). JIxCA-25, dan CA-25xJI) yang didapat harus disilangkan dengan genotipe yang tahan terhadap antraknosa sehingga didapat genotipe berdaya hasil tinggi dan tahan terhadap antaknosa dengan metode back cross. Pada galur keturunan silang balik perlu dilanjutkan backcross dengan tetuanya Jatilaba sebagai tetua donor untuk mendapatkan hasil sama dengan Jatilaba. Sedangkan genotipe hibrida perlu didapatkan generasi F2 sehingga diperoleh pisahan transgresif yang lebih baik dari tetuanya guna diseleksi untuk mendapatkan genotipe yang hasilnya lebih tinggi dari tetuanya. Jumlah buah/lanaman dan jumlah buku/tanaman merupakan karakter yang dapat digunakan sebagai kriteria seleksi genotipe yang berdaya hasil tinggi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134654
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A04inm.pdf
  Restricted Access
10.95 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.