Hubungan Peran Kelembagaan Kelompok Tani Hutan dalam Implementasi Perhutanan Sosial dengan Tingkat Keberlanjutan Sosial-Ekologis

Abstract

Melalui program Perhutanan Sosial, pemerintah mencetuskan model pengelolaan hutan yang berbasis masyarakat. Implementasi perhutanan sosial yang dijalankan oleh kelompok tani hutan memerlukan peran kelembagaan agar pengelolaan hutan memiliki tingkat keberlanjutan yang lebih tinggi. Penelitian ini mengkaji Kelompok Tani Hutan Cibulao Hijau di Kampung Cibulao, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor yang memegang izin kelola usaha perhutanan sosial skema Kulin KK di kawasan hutan negara yang dikelola oleh Perum Perhutani melalui kegiatan agroforestri kopi. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 35 anggota KTH Cibulao Hijau yang dipilih dengan menggunakan metode sensus. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif, dengan alat pengumpulan data berupa kuesioner dan panduan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya tingkat keberlanjutan sosial pada kelompok tani hutan Cibulao Hijau tidak sepenuhnya bergantung pada peran kelembagaan yang ada pada kelompok tani hutan Cibulao Hijau.

The forestry sector is an Indonesian asset that needs to be preserved. Through the Social Forestry program, the government is creating a community-based forest management model. The implementation of social forestry carried out by forest farmer groups requires an institutional role so that forest management has a higher level of sustainability. This research examines the Cibulao Green Forest Farmer Group in Cibulao Village, Tugu Utara Village, Cisarua District, Bogor Regency which holds a permit to manage the social forestry business under the Kulin KK scheme in the state forest area managed by Perum Perhutani through coffee agroforestry activities. The number of respondents in this study were 35 members of KTH Cibulao Hijau who were selected using the census method. This research uses quantitative methods supported by qualitative data, with data collection tools in the form of questionnaires and interview guides. The research results show that the high level of social sustainability in the Cibulao Green forest farmer group does not completely depend on the institutional role that exists in the Cibulao Green forest farmer group.