Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134347
Title: Desain bajak subsoil getar tipe chisel lengkung parabolik
Authors: Setiawan, Radite Praeko Agus
Biwanto, Iwin
Issue Date: 2004
Publisher: IPB University
Abstract: Bajak subsoil merupakan alat pengolah tanah yang berfungsi untuk memotong tanah lebih dalam dari bajak biasa dan menghancurkan lapisan tanah yang terpadatkan akibat lalu lintas peralatan pengolahan tanah yang digunakan atau akibat proses pembajakan itu sendiri. Lapisan ini menghalangi drainase alami dari tanah, menghalangi aerasi tanah dan penyebaran nutrisi dalam tanah. Bajak subsoil terdiri dari satu atau lebih bilah bajak yang menembus lapisan keras, menyebabkan hancurnya lapisan tersebut. Pemanfaatan PTO traktor untuk menurunkan draft peralatan pengolah tanah merupakan salah satu topik penelitian yang banyak dikembangkan dewasa ini, salah satu cara adalah dengan penggetaran (bajak subsoil getar). Pada umumnya mekanisme penggetaran yang dipakai adalah mekanisme yang merubah gerakan putar (rotasi) menjadi gerakan bolak-balik (translasi). Tujuan penelitian ini adalah: 1) membuat desain bilah bajak subsoil tipe chisel lengkung parabolik yang dapat meminimumkan tahanan tarik, 2) membuat mekanisme penggetaran yang dapat mengurangi transmisi getaran bajak ke rangka traktor, dan 3) melakukan pengujian fungsional prototipe bajak subsoil getar di lahan percobaan Departemen Teknik Pertanian, Leuwikopo, Darmaga. Penggunaan dari bajak subsoil berbentuk parabolik dapat meningkatkan kapasitas lapang, membutuhkan daya traktor yang lebih kecil dan mengurangi slip pada roda sampai dengan 43.4% dibandingkan dengan bajak subsoil konvensional yang berbentuk lurus (Tupper, 1997). Bajak subsoil parabolik membutuhkan bahan bakar 30.2% lebih sedikit dari bajak subsoil konvensional per 0.4 ha, dan bekerja 5 cm lebih dalam. Bila dibandingkan dengan bajak subsoil konvensional lainnya, bajak subsoil berbentuk parabolik mempunyai tahanan tarik yang paling kecil, memiliki gaya angkat tanah yang paling besar dan menghasilkan slip roda traktor terkecil (Smith dan Willford, 1988). Penggunaan getaran pada alat pengolahan tanah khususnya, sampai saat ini terus dikembangkan, karena dengan getaran pada alat dapat mengurangi tahanan tarik. Jack dan Tramontini (1955) melakukan percobaan dengan mendesain bajak yang digoyangkan pada arah depan dan belakang melalui putaran poros eksentris dengan putaran dari sebuah motor. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penurunan tahanan tarik yang besar terjadi pada kondisi rasio kecepatan maju-kecepatan getar lebih kecil dari 1, yaitu kecepatan getar lebih tinggi dari kecepatan maju traktor. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari sampai dengan bulan Juni tahun 2004. Kegiatan survey dilakukan di PG Jatitujuh, Majalengka, Jawa barat. Proses perancangan dan gambar desain dilakukan di Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, IPB. Pembuatan prototipe bajak subsoil getar dilakukan di bengkel Cibeureum, Bogor dan Uji fungsional bajak getar dilakukan di lahan percobaan Departemen Teknik Pertanian, Leuwikopo, Darmaga. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134347
Appears in Collections:UT - Agricultural and Biosystem Engineering

Files in This Item:
File SizeFormat 
F04ibi.pdf
  Restricted Access
18.47 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.