Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134342
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDesrial-
dc.contributor.authorKurnia, Rini-
dc.date.accessioned2024-01-10T02:46:47Z-
dc.date.available2024-01-10T02:46:47Z-
dc.date.issued2004-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134342-
dc.description.abstractMenurut Daywin et al. (1992) bahwa tujuan utama dari penggunaan alat dan mesin dibidang pertanian adalah untuk meningkatkan produktifitas kerja petani dan merubah pekerjaan berat menjadi lebih ringan dan menarik. Penggunaan alat berat seperti bulldozer yang alat traksinya berupa roda rantai (track) telah banyak digunakan khususnya untuk areal perkebunan dan perhutanan. Keberadaan alat berat ini dinilai cukup penting karena dapat meningkatkan efisiensi kerja. Track merupakan salah satu alat traksi yang menjadi alternatif dari alat traksi tipe roda, yang mana aplikasinya di bidang pertanian banyak digunakan seperti pada combine harvester, trailer, traktor crawler dan lain-lain (Koolen, 1983). Dalam perkembangannya, penggunaan trek dengan sepatu yang terbuat dari besi sudah mulai beralih ke bahan karet. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik dan fleksibilitas gerakan alat traksi pada lahan atau jalan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari dimensi sepatu trek kayu terhadap gaya tarik dan ketenggelaman (sinkage) dan untuk mendapatkan dimensi sepatu trek kayu yang optimum sehingga menghasilkan gaya tarik yang maksimum dari suatu sepatu trek kayu. Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2004 sampai dengan bulan Agustus 2004 di Laboratorium Alat dan Mesin Budidaya Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bahan yang digunakan adalah tanah (latosol darmaga) dan 15 model trek kayu yang terbuat dari kayu jenis kamper. Peralatan yang digunakan adalah meliputi: (1) peralatan uji traksi yang terdiri dari soil bin, sistem rangka pembawa dan sistem penggerak trek kayu, (2) peralatan pengukur kondisi tanah percobaan yang terdiri dari peneirometer tipe SR-2, ring sampel, oven pengering dan timbangan, (3) peralatan pengukur traksi yang terdiri dari transducer gaya tipe extended oktagonal, strain amplifier, komputer, voltmeter, stop watch. Pengujian dilakukan dengan pengukuran kecepatan maju trek kayu, pengukuran ketenggelaman (sinkage) dan pengukuran gaya tarik pada trek kayu dalam setiap jarak 50 cm. Pengukuran kecepatan maju trek kayu diperoleh dengan mencatat waktu tempuh trek kayu pada jarak 50 cm. Pengukuran sinkage dilakukan dengan mengukur sinkage awal yang terjadi dan mengukur selisih antara posisi awal trek kayu dan posisi akhir trek kayu (perubahan sinkage). Pengukuran traksi trek kayu dilakukan dengan menggerakkan trek kayu dengan motor penggerak dalam setiap jarak 50 cm. Data keluaran dari traksi trek kayu dapat lihat pada layar komputer dalam satuan volt. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcKayuid
dc.subject.ddcSepatuid
dc.titleAnalisis dimensi sepatu trek kayu tunggal terhadap kemampuan traksiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agricultural and Biosystem Engineering

Files in This Item:
File SizeFormat 
F04rku.pdf
  Restricted Access
18.61 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.