Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134321
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHerodian, Sam-
dc.contributor.authorPenawan, Elpakhri-
dc.date.accessioned2024-01-10T02:12:15Z-
dc.date.available2024-01-10T02:12:15Z-
dc.date.issued2004-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134321-
dc.description.abstractMutu tertinggi dari produk perikanan berasal dari kesegaran produk ikan dalam keadaan hidup, kemudian diikuti produk ikan segar atau ikan beku. Dari segi volume ekspor, komoditas udang pada tahun 1995 mencapai 94511 ton dengan nilai ekspor mencapai 1.037 USS. Nilai dan volume yang besar tersebut menjadikan udang sebagai komoditas dengan kontribusi sebesar 35% dari total ekspor. Dari gambaran di atas jelas diperlukan teknik penanganan yang khusus untuk mempertahankan mutu udang/ikan agar dapat didistribusikan ke konsumen. Kepadatan dan pengaruh guncangan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kelulusan hidup udang/ikan dalam transportasi udang/ikan sistem kering, sehingga perlu dikaji pengaruh guncangan pada ruang kemasan terhadap tingkat kelulusan hidup yang akan sangat berpengaruh pada volume distribusi. Tujuan penelitian di atas adalah memperoleh kepadatan optimal pada transportasi dinamis udang dan ikan sistem kering dan mempelajari pengaruh goncangan selama transportasi dinamis terhadap tingkat kelulusan hidup untuk udang dan beberapa jenis ikan. Penyimpanan dilakukan dalam kemasan styrofoam dengan rak dan tanpa rak dengan kerapatan yang berbeda. Untuk rak dengan kerapatan tinggi, udang disusun sebanyak 25 ekor tiap lapis dimana tiap rak ada dua lapis. Satu styrofoam berisi tiga rak sehingga satu kemasan memuat 150 ekor udang. Untuk kemasan rak dengan kepadatan rendah, berisi 108 ekor udang dimana satu lapis memuat 18 ekor. Sedangkan untuk kemasan tanpa rak hanya bisa memuat 68 ekor adang disebabkan kondisi dan keterbatasan udang windu. Setelah penyimpanan dalam peti kemas pada suhu 17 °C, dilakukan pembongkaran, yaitu udang dimasukkan ke dalam air habitatnya dengan aerasi yang kuat dan suhu normal. Untuk kemasan rak dengan kepadatan tinggi menghasilkan tingkat kelulusan hidup 58%, kemasan rak dengan kepadatan rendah menghasilkan tingkat kelulusan 61.11% dan untuk kemasan tanpa rak 51.47% (Syuaib, 2003). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ergonomika dan Elektronika Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB). Waktu pelaksanaan mulai bulan Januari sampai dengan Juli 2004. Bahan penelitian yang akan digunakan adalah udang windu tambak, ikan lele, ikan mas, ikan patin, Serbuk gergaji. Sedangkan peralatan yang akan digunakan adalah peti kemas, kemasan, styrofoam, water chiller dan bak pemingsan, instrumen pengendalian suhu, generator set, mobil pick up, vibrationmeter dan komputer. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcUdangid
dc.titleMempelajari kepadatan optimal dan pengaruh guncang peti kemas transportasi pada transportasi udang sistem keringid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agricultural and Biosystem Engineering

Files in This Item:
File SizeFormat 
F04epe.pdf
  Restricted Access
20.16 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.