Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134149
Title: Studi pembuatan edible film dari karaginan serta uji aplikasinya
Authors: Budiardi,Tatag
Muluk, Chairul
Nurdiana
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Pengembangan produksi udang windu di tambak diusahakan melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi. Pengembangan ini dibarengi dengan pengembangan panti pembenihan udang antara lain hatchery skala besar dan hatchery skala rumah tangga (HSRT) sebagai penyedia benur. Penerapan sistem dan teknik budidaya HSRT dalam perkembangannya banyak mengalami modifikasi akibat adanya perbedaan lingkungan dan sumberdaya manusianya. Dengan adanya modifikasi tersebut maka pengetahuan tentang keragaman penerapan sistem dan teknik budidaya pada HSRT perlu untuk diketahui. Dengan latar belakang itu, sebuah penelitian survei dilakukan di Kabupaten Barru, Propinsi Sulawesi Selatan untuk menganalisis sifat-sifat sistem produksi HSRT dan menentukan faktor-faktor penentu keberhasilan dari sistem dan teknik produksi HSRT Sampel yang mewakili tiap desa dipilih secara acak. Dari 8 desa, dipilih sebanyak 50 unit HSRT dari 73 unit HSRT yang ada. Dari 50 responden ditetapkan 10 unit HSRT untuk dilakukan observasi. Dari data yang diperoleh, responden dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan volume bak yang dioperasikan, yaitu 5, 8 dan 10 m³. Jumlah akhir responden yang memenuhi syarat adalah 40 HSRT. Data yang diperoleh dianalisis dan dideskripsi yang disajikan melalui gambar dan tabel sedangkan analisis regresi berganda model Cobb-Doglass dan Stepwise Regresion Analysis digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi. Usaha HSRT yang berkembang di Kabupaten Barru dimiliki oleh penduduk setempat (54%) dan sisanya (46%) dimiliki oleh pendatang dari daerah lain sebagai penanam modal. Dari hasil survei yang dilakukan, terdapat beberapa karakteristik yang ditemukan antara lain: 1) HSRT dikelola oleh pemilik langsung, dan HSRT yang dikelola oleh tenaga teknisi yang dikontrak oleh pemilik HSRT. 2) Sebanyak 50% dari HSRT yang ada di Kabupaten Barru diusahakan dalam skala sedang (50- 100 m³). 3) volume bak yang umum digunakan adalah 5, 8 dan 10 m³, diantaranya bak 5 m³ (60%) paling populer digunakan. Secara umum dari tiap volume media, nilai minimal penebaran kurang dari yang dianjurkan. Dari hasil wawancara, sebanyak 45% dari pengelola HSRT melakukan padat penebaran naupli kurang dari anjuran 50 naupli/liter dan hanya 2,5% pengelola HSRT melakukan penebaran naupli lebih dari anjuran 100 naupli/liter. Pakan yang diberikan terdiri dari pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami yang diberikan berupa alga dari jenis Skeletonema sp. dan zooplankton jenis Artemia sp. Alga diberikan pada stadia zoea dan misis, sedang Artemia sp. diberikan pada stadia pascalarva (100%), dan sebagian kecil (2,5%) yang memberikan Artemia sp....
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134149
Appears in Collections:UT - Aquaculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
C03nur.pdf
  Restricted Access
14.1 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.