Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Praktik Pekerja pada Unit Usaha Importir dan Penjual Hewan Reptil Impor Mengenai Zoonosis Bersumber Reptil.

Abstract

Perdagangan hewan eksotis dalam beberapa dekade terakhir khususnya reptil telah mengalami peningkatan signifikan sebagai hasil dari permintaan yang terus meningkat dari para kolektor dan pecinta hewan peliharaan. Namun, perdagangan ini juga membawa potensi risiko penularan penyakit zoonotik, yang dapat menciptakan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan hewan. Zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan antara hewan dan manusia. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Karantina Hewan (IKH) milik importir yang melakukan importasi reptil melalui Bandara Soekarno Hatta dan lokasi penjual yang menjual reptil impor. Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang dipakai adalah survei dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur, juga dilakukan observasi langsung dengan menggunakan checklist. Penelitian dilakukan dengan metode snowball sampling, responden diidentifikasi mulai dari semua perusahaan importir reptil yang kemudian dilanjutkan ke masing-masing pedagang yang berafiliasi ke perusahaan importir tersebut sehingga diperoleh total 113 orang pekerja pada unit usaha impotir dan penjual reptil impor sebagai responden. Variabel yang dianalisis yaitu karakteristik pekerja; pengetahuan, sikap dan praktik pekerja. Data kuesioner dikumpulkan dari lima aspek yaitu aspek penularan, pemeliharaan, pencegahan, pengendalian penyakit dan penanganan limbah. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif menggunakan uji korelasi Spearman, kemudian disajikan secara deskriptif dalam bentuk diagram, tabel dan narasi. Hasil penelitian pengetahuan pekerja menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja di usaha impor dan penjualan reptil (62,8%) memiliki pengetahuan yang baik, sekitar sepertiga (33,6%) memiliki pengetahuan yang cukup, dan sebagian kecil (3,5%) memiliki pengetahuan yang kurang baik. Namun demikian, masih terdapat miskonsepsi dan kesenjangan pengetahuan, terutama terkait penularan, pengelolaan limbah, dan pencegahan penyakit zoonosis yang berasal dari reptil. Hasil penelitian sikap pekerja menunjukkan bahwa pekerja di unit usaha importir dan pedagang reptil impor sebagian besar (55,8%) memiliki sikap yang positif, (41,6%) memiliki sikap netral dan sebagian kecil (2,7%) memiliki sikap negatif. Sebagian besar pekerja di unit usaha importir dan pedagang reptil memiliki sikap positif mengenai zoonosis yang bersumber dari reptil terkait penularan, pemeliharaan, pencegahan, pengedalian dan penanganan limbah. Meskipun begitu masih perlu adanya perbaikan pada aspek pencegahan perihal mencuci tangan dan membersihkan kandang. Tingkat sikap pekerja dapat ditingkatkan melalui penyuluhan oleh pemerintah yang berwenang. Hasil penelitian praktik pekerja menunjukkan bahwa 69,9% pekerja memiliki praktik baik, 30,1% praktik sedang, dan tidak ada yang memiliki praktik buruk. Mayoritas pekerja telah mengadopsi tindakan pencegahan seperti biosekuriti dan sanitasi dengan baik. Penelitian ini menunjukkan, pengetahuan baik dicapai oleh 62,8% pekerja, sikap positif pekerja 55,8% dan praktik yang baik dicapai oleh 69,9%% pekerja di unit usaha importir dan penjual reptil impor. Ada korelasi positif yang kuat antara pengetahuan dengan sikap, sedangkan pengetahuan dengan praktik dan sikap dengan praktik memiliki korelasi positif yang lemah. Diharapkan hasil ini memberikan panduan bagi unit usaha sejenis dalam mempertahankan praktik pencegahan yang baik dan berkontribusi pada perlindungan kesehatan pekerja, hewan, dan masyarakat dari risiko zoonosis.

Trade in exotic animals in recent decades, especially reptiles, has seen a significant increase as a result of the growing demand from collectors and pet lovers. However, this trade also carries the potential risk of zoonotic disease transmission, which can create a serious threat to human and animal health. Zoonoses are diseases that can be transmitted between animals and humans. This research was conducted at the Animal Quarantine Installation (AQI) owned by the importer who imported the reptiles via Soekarno Hatta Airport and the location of the seller who sold the imported reptiles. In this research, the data collection method was a survey with interviews using a structured questionnaire and direct observation using a checklist. The research was carried out using the snowball sampling method, respondents were identified starting from all reptile importing companies and then proceeding to each trader affiliated with the importing company so that a total of 113 workers in the importer and seller of imported reptile business units were obtained as respondents. The variables explained are worker characteristics; knowledge, attitudes and practices of workers. Questionnaire data was collected from five aspects, namely aspects of transmission, maintenance, prevention, disease control and waste handling. The data obtained were analyzed descriptively and quantitatively using the Spearman correlation test, then presented descriptively in the form of diagrams, tables and narratives. The results of research on worker knowledge show that the majority of workers in the reptile import and sales business (62.8%) have good knowledge, around 33.6%) have sufficient knowledge, and a small portion (3.5%) have insufficient knowledge. However, there are still misconceptions and knowledge gaps, especially regarding transmission, waste management and prevention of zoonotic diseases originating from reptiles. The results of research on worker attitudes show that the majority of workers in imported reptile importer and trader business units (55.8%) have a positive attitude, (41.6%) have a neutral attitude and a small portion (2.7%) have a negative attitude. Most reptile importers and traders have a positive attitude regarding zoonoses originating from reptiles regarding transmission, maintenance, prevention, control and waste handling. However, there is still a need to improve the prevention aspects regarding washing hands and cleaning cages. The level of worker attitudes can be improved through outreach by the competent government. The results of research on worker practices show that 69.9% of workers carry out good practices, 30.1% practice moderate practices, and none carry out bad practices. The majority of workers have implemented preventive measures such as biosecurity and sanitation properly. This research shows that good knowledge was achieved by 62.8% of workers, positive attitudes were achieved by 55.8% of workers and good practices were achieved by 69.9% of workers in business units that import and sell imported reptiles. There is a strong positive correlation between knowledge and attitude, while knowledge and practice and attitude and practice have a weak positive correlation. It is hoped that these findings will serve as a guide for similar business units in maintaining good preventive practices and contributing to the protection of the health of workers, animals, and the community from the risks of zoonoses.