Karakterisasi dan infektivitas bakteri bintil akar pada acacia mangium willd, dan A.crassicarpa untuk pengembangan hutan tanaman industri di lahan gambut

Abstract

Sebanyak 77 sampel bintil akar Acacia sp. diperoleh dari hutan tanaman industri (HTI) milik PT. Kiani Hutan Lestari di Kalimantan, HTI di lahan gambut yang berada di kawasan PT. Indah Kiat dan PT. Surya Dumai Agrindo di Sumatera, serta daerah pertambangan nikel di PT. INCO Sulawesi. Dilakukan isolasi, karakterisasi dan uji infektivitas bakteri bintil akar (BBA) dari sampel tersebut. Karakterisasi BBA berdasarkan pada morfologi koloni, kecepatan tumbuh, hasil metabolisme sel (reaksi asam basa), pewarnaan gram, serta penapisan kemampuan BBA tersebut tumbuh pada pH asam. Diperoleh 103 isolat dari sampel bintil tersebut, yang pada medium agar manitol ekstrak khamir (MEK) 85 isolat termasuk kelompok yang tumbuh cepat dan 18 isolat termasuk golongan yang tumbuh lambat. Terdapat 54 isolat dengan morfologi koloni besar basah dan 49 isolat kecil kering. Pada medium MEK ditambah dengan biru brom timol 0.0025%, 79 isolat menunjukkan reaksi asam, 18 isolat bereaksi basa, dan 6 isolat bereaksi netral. Hasil pengamatan mikroskopis terhadap sel yang mengalami pewarnaan Gram menunjukkan reaksi gram negatif dengan morfologi sel berbentuk batang pendek dan mempunyai penataan sel tunggal. Penapisan kemampuan tumbuh isolat pada medium asam dilakukan terhadap 35 isolat terpilih secara bertahap mulai dari pH 7 sampai dengan pH 4 (untuk medium agar MEK) dan sampai dengan pH 3 (untuk medium cair MEK). Hal ini dimaksudkan supaya isolat-isolat tersebut dapat menyesuaikan dirinya sehingga mampu tumbuh pada medium dengan pH asam. Diperoleh 34 isolat yang mampu tumbuh sampai dengan pH 4 pada medium agar dan 35 isolat terpilih ternyata mampu tumbuh sampai dengan pH 3 pada medium cair. Autentikasi dan infektivitas isolat dilakukan terhadap 35 isolat tersebut dengan menginokulasikan pada tanaman A. mangium dan A. crassicarpa, Didapatkan lima isolat dengan kode KHL 9, SDA 7, SDA 9, SDA 14, dan SDA 28A yang mampu membentuk bintil pada akar tanaman A. mangium dan delapan isolat dengan kode KHL 1, KHL 7, KHL 19, IK 1, IK 4C, SDA 21, SDA 29A, dan SDA 35A mampu membentuk bintil pada akar tanaman A. crassicarpa.