Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133886
Title: Formulasi dan uji aktivitas antifouling dari biji jarak (Rinicus communis Linn), Kulit pohon mangrove (Xylocarpus granatun) dan hati ikan cucut lanyam (Carcharhinus limbatus)
Authors: Hardjito, Linawati
Rospita, Lina
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Biofouling dalam lingkungan laut merupakan akumulasi dan pelekatan organisme laut baik yang bersifat mikro maupun makro pada permukaan yang kontak dengan air laut. Organisme fouling terdiri dari mikrofouling seperti bakteri dan alga dan makrofouling seperti teritip dan serpulid. Keberadaan biota penempel ini menimbulkan gangguan dalam bidang pelayaran dan perikanan. Untuk itu perlu dilakukan pencegahan terhadap biota penempel tersebut. Selama ini pencegahan fouling dilakukan dengan menggunakan tributyltin (TBT) dan logam berat. Namun, selama 10 atau 15 tahun belakangan ini terbukti bahwa TBT terdegradasi sangat lambat di lingkungan sehingga terkonsentrasi dalam air laut dan sedimen. Toksisitas kronis TBT terjadi pada level ng/L. Akibat lain yang ditimbulkan adalah perubahan jenis kelamin invertebrata. Sehingga, International Maritim Organization (IMO) mangeluarkan resolusi yang melarang sepenuhnya penggunaan organotin pada permukaan kapal berlaku mulai 1 januari 2008. Untuk itu perlu dicari alternatif bahan antifouling lain yang ramah lingkungan, mudah terurai dan dari sumber yang dapat diperbaharui. Dalam penelitian ini digunakan ekstrak hati ikan cucut lanyam (Carcharhinus limbatus), kulit pohon mangrove (Xylocarpus granatum) dan biji jarak (Ricinus communis Linn.) untuk diuji aktivitas antifoulingnya. Pada penelitian tahap ke-1 dilakukan ekstraksi minyak hati ikan cucut dengan metode rendering yang menghasilkan rendemen sebesar 47,29%. Minyak hati ikan cucut yang diperoleh dari metode rendering selanjutnya diekstrak masing-masing dengan pelarut kloroform (MK), etil asetat (ME), dan metanol (MM) dengan rendemen masing-masing sebesar 98,75%, 95,23%, dan 94,24%. Selain ekstraksi hati ikan cucut dengan metode rendering, dilakukan juga ekstraksi hati ikan cucut dengan pelarut. Ekstraksi hati ikan cucut dengan pelarut dilakukan secara bertingkat mulai dari pelarut non polar (kloroform), semi polar (etil asetat), hingga pelarut polar (metanol). Ekstraksi hati ikan cucut dengan pelarut kloroform (HK), etil asetat (HE), dan metanol (HM) masing-masing menghasilkan rendemen sebesar 82,85%, 2,62%, 1,62%. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133886
Appears in Collections:UT - Technology and Management of Aquaculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
C03lro.pdf
  Restricted Access
20.95 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.