Mempelajari aspek fisiologi dan genetika resistensi antibiotik tetrasiklin pada baakteri fotosintetik anoksigenik MB-6

Abstract

Bakteri fotosintetik anoksigenik MB-6 yang diisolasi dari kawasan air hitam Kalimantan Tengah memiliki resistensi alami terhadap tetrasiklin (5 µg/ml), kloramfenikol (100 µg/ml), trimetoprim (100 µg/ml), ampisilin (100 µg/ml), streptomisin (50 µg/ml), dan spektinomisin (50 µg/ml), yang menunjukkan bahwa fenomena resistensi terhadap antibiotik bukanlah suatu fenomena baru, tapi hal ini sudah berlangsung di alam secara sinambung. Sifat resistensi terhadap antibiotik tetrasiklin pada bakteri ini mampu mencapai 15 µg/ml. Penambahan tetrasiklin pada beberapa tingkat konsentrasi menyebabkan meningkatnya sintesis antena pemanen cahaya I dan II, hal tersebut mengindikasikan kemungkinan meningkatnya sintesis asam 8- aminolevulinat (ALA) intrasel. Tetapi hasil asai ALA menunjukkan dengan peningkatan konsentrasi tetrasiklin di media semakin menurunkan konsentrasi ALA ekstrasel. Hal ini kemungkinan ada hubungannya dengan mekanisme resistensi terhadap antibiotik tetrasiklin pada bakteri ini. Usaha kloning molekuler belum berhasil mendapatkan gen penyandi resistensi terhadap tetrasiklin dari isolat MB-6, tapi usaha kloning ini penting untuk memanipulasi bakteri ini selanjutnya.