Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133813
Title: Isolasi, pemurnian, dan uji aktivitas antibakteri senyawa sinensetin dari ekstrak daun kumis kucing(orthosiphonis aristatus)
Authors: Sutamihardja, RTM
Kosasih
Sofiani, Yayu Srirahayu
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Tumbuhan yang berkhasiat obat saat ini sudah banyak diteliti, namun para ilmuwan terus berusaha untuk mencari sumber obat baru, terutama dalam kondisi perekonomian bangsa yang megalami keterpurukan, mengakibatkan daya beli masyarakat pun menurun. Begitu juga dalam bidang kesehatan, dimana harga obat-obatan dipasaran melambung tinggi. Tumbuhan yang dikenal sebagai obat tradisional dapat dijadikan alternatif pencarian suatu obat yang akan dijadikan sebagai fitofarmaka. Karena pada dasarnya, tumbuhan-tumbuhan (sumber hayati) mengandung senyawa aktif yang sangat berperan dalam kehidupan manusia terutama untuk kemajuan dalam bidang kesehatan. Disamping itu, harga yang relatif murah, mudah didapat, serta efek sampingnya kurang. Tumbuhan yang di uji pada penelitian ini adalah tumbuhan kumis kucing yang pada dasarnya sudah banyak dikenal dan digunakan masyarakat Indonesia dan luar negri. Khasiat dari daun kumis kucing diantaranya sebagai obat pelancar air seni (diuretik), peluruh batu ginjal, anti inflamatori, encok, obat kencing manis, darah tinggi, demam, syphilis, dan antibakteri. Oleh karena memiliki khasiat yang beraneka ragam tersebut, pada penelitian ini mencoba mengkaji senyawa aktif yang terkandung dalam kumis kucing yaitu sinensetin. Uji daya hambat bakteri dengan penekanan pada proses isolasi dan pemurnian senyawa tersebut untuk proses standarisasi dalam skala industri. Ekstrak daun kumis kucing di ekstraksi dengan proses maserasi menggunakan metanol:air (50:50), nilai rendemen yang diperoleh sebesar 50,31%. Ekstrak tersebut difraksinasi dengan butanol:air (3:1) untuk mendapatkan senyawa sinensetin murni digunakan eluen kloroform etil asetat:metanol (6:3:1). Fraksi hasil kromatografi kolom yang positif adanya sinensetin diperoleh 27 buah, kemudian diuapkan sehingga diperoleh rendemen sinensetin murni sebesar 0,38%. Analisis KCKT memberikan hasil konsentrasi sebesar 95,56 ppm, presisi 2,84 %, efesiensi kolom 1516, dan faktor ikutan 19,68. Uji kualitatif dengan menggunakan reagen FeCl, dan uap amoniak memberikan hasil yang positif. Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun kumis kucing memberikan daya hambat yang berbeda untuk kelompok bakteri uji Gram positif dan negatif. Bakteri Gram positif memberikan daya hambat yang lebih tinggi dari pada bakteri Gram negatif. Daya hambat S. epidermidis pada konsentrasi 50000 ppm, 100000 ppm, dan 200000 ppm berturut-turut sebesar 16,17; 18,25, 18,57 mm dengan persamaan kurva y=16,01+1.42x10 X dan 7,98, 9,27; 10,67 mm dengan persamaan garis y= 7,28 + 1,74x10 X untuk E. coli. Uji aktivitas terhadap senyawa sinensetin memberikan daya hambat yang relatif cukup besar, terutama pada bakteri Gram positif (spektrum sempit). Daya hambat pada konsentrasi 5, 10, dan 20 ppm pada S. epidermidis berturut-turut sebesar 12,40; 12,65; 12,90 mm dan 17,58; 19,20; 21,62 mm untuk gentamisin. Sedangkan untuk E. coli dan bakteri Gram negatif lain tidak memberikan daya hambat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133813
Appears in Collections:UT - Chemistry

Files in This Item:
File SizeFormat 
G03yss.pdf
  Restricted Access
2.54 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.