Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133806
Title: Karakteristik dan analisis frekuensi debit sungai Bengawan Solo Hilir
Authors: Pawitan, Hidayat
Dasanto, Bambang Dwi
Mandik, Tetrine
Issue Date: 1999
Publisher: IPB University
Abstract: Bengawan Solo Hilir merupakan dataran aluvial yang hampir setiap tahun tergenang banjir dan tidak jarang mengalami kekeringan sungai yang sering merugikan masyarakat. Pada penelitian ini dilakukan penilaian beberapa kondisi debit dan analisis frekuensi guna penentuan sebaran terbaik yang dapat digunakan untuk menduga debit maksimum maupun minimum tujuh harian dengan periode ulang 2, 5, 10, 20, 50 dan, 100 tahun. Metode yang digunakan dalam analisis frekuensi adalah metode kertas peluang dan metode faktor frekuensi. Penilaian perubahan nilai dehit dilakukan dengan metode trend dan uji t- student. Sebagai stasiun pengamatan diambil dua stasiun yaitu Babat dan Bojonegoro, Kondisi debit rataan tahunan di Babat dan Bojonegoro masing-masing adalah 393, 1 m detik dan 338,8 mdetik. Nilai skewness kedua stasiun bernilai positif. Skewness Babat bernilai 0,55. dan Bojonegoro. bernilai 0,92. Nilai debit rataan ketika musim hujan di Babat ialah 843,1 m² detik dan di Bojonegoro sebesar 776,6 mm³/detik. Pada musim kemarau rataan debit Babat ialah 72,4 m³/detik dan di Bojonegoro sebesar 53,3 m³/detik. Pada musim kering (Mei November) debit sungai dapat mencapai 0 m³/detik. Tetapi pada musim hujan (Desember-April), debit maksimum mencapai 2500,3 m³/detik dan di Babat dan di Bojonegoro debit mencapai 3611,6 m²/detik. Hasil uji dengan trend tidak dapat menerangkan dengan baik kondisi debit sungai dapat dilihat dari nilai korelasi yang kecil Uji t-student menunjukkan bahwa terjadi perubahan nilai tengah hitung debit tahunan di Bojonegoro tetapi hal itu tidak terjadi di Babat. Debit Bulanan menampakkan bulan-bulan tertentu yang mengalami perubahan nilai tengah hitung yaitu: Januari, Februari di Babat sementara di Bojonegoro nilai tengah hitung yang mengalami perubahan adalah bulan Januari, Februari, Maret, Juli dan, September. Debit maksimum dan mimumum tujuh harian tidak mengalami perubahan nilai tengah hitung. Sebaran yang dapat digunakan untuk menghitung debit rancangan di stasiun Babat dan Bojonegoro adalah sebaran Gumbel dan log normal. Semakin lama periode ulang kejadian, semakin langka peristiwanya dan semakin kecil peluang terlampauinya. Penggunaan lebih dari satu sebaran untuk menjelaskan suatu sebaran data dapat dilakukan terutama jika tidak terdapat sebaran yang paling cocok untuk menggambarkan sebaran data tersebut
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133806
Appears in Collections:UT - Geophysics and Meteorology

Files in This Item:
File SizeFormat 
G99TMA1.pdf
  Restricted Access
17.03 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.