Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133758
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorWaluyo, Djoko-
dc.contributor.advisorBoediono, Arief-
dc.contributor.authorTarliyah, Lea-
dc.date.accessioned2024-01-04T04:17:50Z-
dc.date.available2024-01-04T04:17:50Z-
dc.date.issued1999-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133758-
dc.description.abstractMasalah utama dalam perkawinan ratu lebah baik secara alamiah maupun secara Inseminasi Buatan (IB) dalam usaha meningkatkan populasi dan produktivitas ternak termasuk lebah adalah sperma. Dalam penelitian ini kedewasaan lebah jantan diamati dari ciri morfologi eksternal yang berkorelasi dengan umur jantan. Morfologi eksternal lebah jantan dewasa kelamin dalam penelitian ini memiliki warna abdomen bergaris kuning pada latar belakang warna hitam 76,28% (164/215) dan yang memiliki jumlah bulu punggung sedang 99,06% (213/215). Jantan dewasa kelamin akan menghasilkan semen yan mengandung sperma matang dengan warna krem kekuningan dan berbeda dari mukus yang berwarna putih. Morfologi sperma yang teramati dalam penelitian ini adalah ukuran dan abnormalitas sperma. Ukuran sperma berkisar antara 107,50-412,50µm (rata-rata 217,57µm) dengan panjang kepala antara 5-10µm (rata-rata 7,52µm). Abnormalitas sperma sesaat setelah pengoleksian terlihat dengan adanya sperma ekor melipat 19,83%, ekor patah 12,75%, ekor bercabang 6,42%, dan kepala bercabang 2,25%. Untuk kepentingan perkawinan secara inseminasi buatan sperma harus tersedia setiap saat, sehingga dibutuhkan kondisi optimum yang dapat mempertahankan sperma di luar tubuh. Pengaruh temperatur penyimpanan (5°C, 27°C dan 37°C) dan kadar glukosa (0%, 0,3%, 0,6%, dan 0,9%) dalam media pengencer terhadap viabilitas sperma diamati dalam rangkaian penelitian ini. Viabilitas sperma tertinggi dicapai pada temperatur penyimpanan 5°C dalam media pengencer dengan kadar glukosa 0,9%. Pada kondisi tersebut sperma masih dapat bertahan hingga 36 jam setelah pengoleksian dengan konsentrasi sperma motil sebanyak 0,19x10 sperma/ml. Viabilitas yang tinggi secara umum dicapai sperma pada temperatur penyimpanan 5°C dalam berbagai tingkat kadar glukosa,id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcBiologyid
dc.titleViabilitas spermatozoa lebah madu apis meltifera L.(hymenoptera: apidae) pada berbagai temperatur penyimpanan dalam media pengecer dengan kadar glukosa yang berbedaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordspermatozoaid
dc.subject.keywordlebah maduid
Appears in Collections:UT - Biology

Files in This Item:
File SizeFormat 
G99LTA.pdf
  Restricted Access
5.68 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.