Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133703
Title: Persepsi dan respon petani terhadap industri besar di pedesaan : kasus petani di Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek, Kabupate Karawang
Authors: Pandjaitan, Nurmala K.
Tania, Sri Kartika
Issue Date: 2004
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan metode survey dengan kuesioner sebagai alat pengumpul data utama. Sementara itu, pendekatan kualitatif menggunakan metode studi kasus dengan wawancara mendalam sebagai alat pengumpulan data. Sampel yang digunakan sebagai responden dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yang seluruhnya bermata pencaharian sebagai petani. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode simple random sampling Hasil penelitian dapat diketahui petani mempunyai persepsi terhadap industri bukan sebagi peluang usaha bagi dirinya tapi lebih kepada bangunan fisik dan merupakan sesuatu yang berada di luar jangkauan mereka. Manfaat industri yang mereka persepsikan lebih cenderung kepada unsur ekonomi. Mereka merasakan manfaat industri karena walaupun mereka tidak memiliki lahan lagi untuk digarap karena para pemilik lahan sudah menjual lahannya, namun mereka masih dapat bekerja karena pihak industri memperbolehkan mereka untuk menggunakan lahan tidur milik industri selama lahan tersebut belum dipakai. Petani memang merasakan manfaat industri, tetapi dampak yang dihasilkan oleh industri lebih terasa merugikan. Hal ini terjadi karena industri telah mencemari sungai yang dahulu selalu dipergunakan oleh petani ataupun masyarakat lain. Sungai dianggap penting oleh petani karena selain mengandalkan air hujan, mereka juga menggunakan air sungai untuk mengairi sawah. Jika dibandingkan manfaat dan dampak yang dihasilkan oleh industri maka lebih terasa dampak merugikan karena masalah sungai merupakan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan mereka. Interaksi yang terjadi antara petani dan pihak industri selama ini lebih banyak dalam bentuk pertemuan bulanan. Hal ini menyebabkan petani yang sudah lama bertani menjadi cenderung malas untuk mengikutinya karena merasa hubungan selama ini terjalin sudah terjalin dengan baik.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133703
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A04skt.pdf
  Restricted Access
17.76 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.