Efek androgenik dan anabolik buah okra (Abelmoschus esculentus Moench) pada anak ayam jantan

Abstract

Air rebusan buah okra diminum sebagai obat untuk menyegarkan tubuh bahkan dianggap mengandung suatu zat yang dapat meningkatkan kemampuan seksualitas oleh sebagian masyarakat India, Pakistan, dan Jepang. Dalam penelitian ini akan dilihat aktivitas biologis bempa efek androgenik clan anabolik. dari pemberian okra dalam bentuk air rebusan dan fraksi heksana dari buah okra serta pemberian metil testosteron sebagai kontrol positif terhadap organ seks sekunder pada anak a yam jantan. Efek androgenik terhadap anak ayam jantan bernpa pertumbuhan jengger, perkembangan organ-organ seks sekunder lainnya yaitu bobot testis: Bursa Fabricius: ginjal; limpa: clan hati. Efek anabolik dilihat pada pertambahan bobot badan. Kedua efek tersebut qitamP,ilkan dalam bentuk diagram batang. Perlakuan yang diberikan pada hewan percobmm terdiri dari air rebusan dan fraksi heksana dari buah okra, serta metil testosteron. Air rebusan okra terdiri dari: 400 LI/kg bobot badan {bb)/hari, 600 µI/kg bb/hari, clan 800 µI/kg bb/hari. Fraksi heksana berupa pasta yang menunjukkan uji reaksi positif Liebermann Buchard sebanyak 0.2700 g, dilarutkan dalam minyak jagung dengan dosis 0.357 mg/kg bb/hari sama dengan dosis metil testosteron. Dosis metil testosteron yang lainnya yaitu sebanyak 0. 714 mg/kg bb/hari. Ketiga sampel tersebut diberikan secara oral pada hewan percobaan setiap hari selama 16 hari pengamatan. Setelah 10 hari adaptasi dan 16 hari pengamatan diketahui bahwa buah okra memberikan •efek androgenik berupa pertambahan pertumbuhan jengger, peningkatan bobot testis; Bursa Fabricius; limpa: ginjal; clan hati serta efek anabolik bernpa peningkatan pertambahan bobot badan dibandingkan dengan kelompok ayam yang diberi akuades 800 µI/kg bb/hari (kelompok kontrol).