Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133400
Title: Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan dan Daya Kerja Pada Pekerja Penyadapan Getah Pinus (Studi Kasus: KPH Bogor, Jawa Barat)
Other Titles: The Impact of Climate Change on Health and Work Ability of Pine Resin Tappers (Case Study: KPH Bogor, West Java)
Authors: Yovi, Efi Yuliati
Kuncahyo, Budi
Putra, Firyal Dhaifan
Issue Date: 28-Dec-2023
Abstract: Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) berupa getah pinus dipengaruhi oleh banyak faktor dalam proses produksinya. Salah satu faktor yang seringkali kurang diperhatikan yaitu faktor lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang buruk akan menimbulkan berbagai macam efek gangguan kesehatan terhadap pekerja dan penurunan daya kerja. Salah satu pemicu lingkungan kerja yang buruk adalah perubahan iklim, yang akan meningkatkan suhu bumi. Penelitian yang telah dilakukan umumnya meneliti efek yang terjadi pada pekerja luar ruangan yang bekerja tidak di bawah naungan. Padahal beberapa penelitian membuktikan bahwa naungan dapat berpengaruh terhadap iklim mikro di sekitar wilayah bekerja. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan terhadap pekerja luar ruangan yang bekerja di bawah naungan, dalam hal ini, pekerja penyadap getah pinus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan terkait panas, persepsi risiko, perilaku kehati-hatian. Variabel pengalaman kerja penyadap getah pinus juga dimasukkan sebagai salah satu variabel yang dianalisis guna merumuskan strategi yang tepat untuk penanganan dan pencegahan gangguan kesehatan dan daya kerja. Analisis juga dilakukan untuk mengetahui preferensi komunikasi pekerja, yang bermanfaat dalam implementasi strategi mitigasi. Data diperoleh dengan melakukan wawancara menggunakan kuisioner terhadap 50 penyadap. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan SEM-PLS yang dilakukan dengan 2 tahap yaitu pengujian outer model dan inner model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan terkait panas dan persepsi risiko berkorelasi positif terhadap peningkatan perilaku kehati-hatian mereka dalam melakukan pekerjaan. Variabel persepsi berupa faktor ketakutan (dread risk factor/DF) diketahui berpotensi memediasi (secara signifikan) antara pengetahuan terkait panas dan perilaku kehati-hatian, sehingga hubungan positif antara pengetahuan dan persepsi risiko berupa DF secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap perilaku kehati-hatian mereka. Variabel pengalaman kerja dapat menjadi variabel moderator yang dapat memperkuat hubungan antara pengetahuan terhadap persepsi risiko berupa DF dan memperlemah hubungan pengetahuan dengan perilaku kehati-hatian pekerja. Strategi komunikasi risiko yang dapat dilakukan untuk menyadarkan efek negatif dari paparan panas matahari yaitu dilakukannya penyuluhan secara langsung oleh pemerintah dengan waktu yang singkat akan tetapi memiliki materi yang jelas dan padat seperti cara menghindar/mengurangi gangguan kesehatan, perubahan iklim, dan gejala maupun efek apa saja yang mereka alami jika mereka terkena gangguan kesehatan maupun penurunan produktivitas mereka.
The utilization of non-timber forest products, such as pine resin, is influenced by various factors in its production process. One often overlooked factor is the working environment. Unfavorable working environment can lead to a range of health issues and reduced work ability. One of the contributors to poor working conditions is climate change, which can increase temperatures and solar exposure. Previous research typically examined the effects on outdoor workers without the presence of tree shade, despite some studies indicating that tree shade can affect the microclimate in work areas. Therefore, this research was conducted on outdoor workers with tree shade, in this case, pine resin tappers. This study aimed to investigate the knowledge of heat, risk perception, precautionary behavior. Work experience among pine resin tappers was also taken into variable to formulate appropriate strategies for managing and preventing health issues and work ability. The analysis was also conducted to determine the communication preferences of workers that are beneficial in the implementation of mitigation strategies. Data were collected through interviews using questionnaires with a sample size of 50 respondents. Data analysis in this research utilized the SEM-PLS approach, which consisted of two stages: outer model testing and inner model testing. The results indicate that an increase in knowledge about heat and risk perception positively correlates with an increase in cautious behavior during work. The perception variable in the form of the dread risk factor (DF) can significantly be a mediating variable between knowledge of heat and cautious behavior. Therefore, the indirect positive relationship between knowledge and risk perception in the form of DF will affect their cautious behavior. Work experience can serve as a moderating variable that strengthens the relationship between knowledge and risk perception in the form of DF, while weakening the relationship between knowledge and the cautious behavior of workers. Risk communication strategies to raise awareness of the negative effects of sun exposure include direct government outreach with concise but clear and informative content. This outreach should cover ways to avoid or reduce health issues, the impact of climate change, and the symptoms or effects experienced if workers suffer from health issues or reduced productivity.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133400
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover976.15 kBAdobe PDFView/Open
Full Text.pdf
  Restricted Access
Full Teks2.08 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran603.02 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.