Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133361
Title: Analisis faktor-faktor yang memengaruhi ekspor ikan cakalang beku Indonesia
Authors: Widyastutik
Listianawati, Irena
Issue Date: 2010
Publisher: IPB University
Abstract: Dengan kebutuhan dunia akan komoditi perikanan, Indonesia hanya menjadi negara pengekspor nomor empat belas di dunia untuk komoditi perikanan padahal Indonesia adalah penghasil produk perikanan nomor tiga di dunia. Terlihat Indonesia belum dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis potensi daerah di Indonesia sebagai negara pengekspor ikan cakalang beku Indonesia, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ekspor ikan cakalang beku Indonesia, dan menganalisis besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap ekspor ikan cakalang beku Indonesia Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Buletin Infofish, Kementrian Kelautan dan Perikanan, dan situs-situs internet seperti Comtrade, Indexmundi, Bank Indonesia, dan situs-situs terkait lainnya. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan ekspor ikan cakalang beku Indonesia dari tahun 2002 sampai 2009 dan analisis regresi berganda untuk menganalisis faktor-faktor yang memepengaruhi ekspor ikan cakalang beku Indonesia. Variabel-variabel yang diduga memengaruhi ekspor ikan cakalang beku Indonesia adalah variabel produksi ikan cakalang beku, harga ikan cakalang beku internasional, harga ikan tuna sirp panjang beku (albacore), kurs, dan suku bunga Bank Indonesia (BI rate). Daerah penghasil cakalang terbesar di Indonesia adalah Sulawesi Utara yaitu sekitar 25 persen dari hasil produksi cakalang seluruh Indonesia. Kemudian daerah Maluku Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku. Pulau Jawa yang merupakan penghasil ikan cakalang adalah Jawa timur. Sedangkan untuk daerah Sumatera, Sumatera Barat merupakan salah satu daerah penghasil cakalang terbesar yang berpotensi mengembangkan ekspor ikan cakalang. Walaupun Sulawesi Utara merupakan daerah penghasil cakalang terbesar. namun ekspor cakalang beku terbesar berasal dari Jawa Timur dan DKI Jakarta. Fasilitas yang lebih memadai dan jalur transportasi pelabuhan yang lebih baik membuat ekspor ikan cakalang beku lebih banyak melalui provinsi tersebut Eskpor ikan cakalang beku Indonesia, secara volume terjadi kenaikan pada tahun 2007, selain karena kran ekspor ikan cakalang beku dalam bentuk utuh dibuka, promosi dan gencarnya eksportir membuka pasar ikan cakalang beku Indonesia ke luar negeri juga membuat volume ekspor naik. Nilai ekspor ikan cakalang beku Indonesia juga bergerak fluktuatif. Jika melihat harga rata-rata ikan cakalang beku pertahunnya, dapat dilihat rendahnya harga ikan cakalang. Dari tahun 2002-2009 harga rata-rata ikan cakalang beku di bawah 1 US $. hanya pada tahun 2007-2008 harga di atas 1 US$. Hasil regresi berganda menunjukkan koefisien determinasi yang disesuaikan (adj R) model sebesar 0,8488. Artinya sebesar 84.88 persen keragaman yang terdapat pada model penawaran ekspor ikan cakalang beku Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel- variabel yang terdapat pada model tersebut yaitu variabel produksi ikan cakalang beku, harga ikan cakalang beku Interasional, harga ikan tuna albacore beku, nilai tukar....
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133361
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H10ili2.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.65 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.