Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133336
Title: Analisis keragaman perbanyakan stek nenas(Ananas comosus (L.) Merrill) Varietas queen
Authors: Sobir
Nursandi, Fatimah
Amellia
Issue Date: 2004
Publisher: IPB University
Abstract: Perbanyakan pada nenas umumnya melalui tiga materi utama perbanyakan, yaitu tunas ketiak daun (suckers), tunas batang (slips) yang tumbuh di bawah buah, dan mahkota (crowns) (Hartmann & Kester, 1959). Metode perbanyakan ini memiliki keterbatasan dalam jumlah dan keseragaman ukuran materi tanam yang dihasilkan, terutama pada crowns, jarang digunakan untuk penanaman secara-besar-besaran di perkebunan besar dikarenakan ukurannya tidak seragam (Wee & Thongtham, 1997). Penelitian ini mencoba menginduksi tunas dorman dengan perlakuan pembelahan dan pemberian zat pengatur gatur tumbuh (BAP) dalam kondisi rumah kaca. Kendati diperbanyak dari organ vegetatif, tidak menutup kemungkinan terjadinya perbedaan keragaan pada tanaman yang berasal dari satu klon tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelahan batang dan perendaman batang dengan zat pengatur tumbuh (BAP) terhadap keberhasilan perbanyakan stek pada nenas dan terhadap keragaman fenotipik pada populasi hasil perbanyakan, serta pengaruh interaksi antara perlakuan pembelahan batang dan perendaman batang dengan zat pengatur tumbuh (BAP) terhadap keberhasilan perbanyakan stek dan keragaman fenotipik pada populasi hasil perbanyakan. Percobaan dilaksanakan di rumah kaca Pusat Kajian Buah-buahan Tropika, Baranangsiang, Bogor, berlangsung dari Desember 2002 sampai Oktober 2003. Bahan perbanyakan yang diujicobakan yaitu batang Nenas Bogor asal Desa Tajur Halang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak tiga faktor dengan tiga unit ulangan. Faktor pertama, pembelahan eksplan menjadi dua (C1) dan empat (C2) bagian. Faktor kedua, tanpa perendaman dengan BAP (S1) dan perendaman dengan BAP 4 mg/l (S2). Faktor ketiga, pembelahan batang membujur menjadi batang ujung (P1), batang tengah (P2), dan batang pangkal (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara perlakuan pembelahan batang, perendaman batang dengan zat pengatur tumbuh (BAP), dan bagian batang terhadap keberhasilan perbanyakan stek dan keragaman fenotipik pada populasi hasil perbanyakan. Eksplan batang yang dibelah dua lebih banyak menghasilkan materi tanam dengan ukuran bibit yang lebih baik dibandingkan eksplan batang yang dibelah empat. Perendaman eksplan dengan BAP 4 mg/l mempercepat pemecahan dormansi tunas dorman serta jumlah tanaman yang diperoleh lebih banyak dibandingkan eksplan tanpa perendaman dengan BAP 4 mg/l. Penggunaan batang bagian ujung memberikan hasil yang lebih baik dalam hal kecepatan pecahnya dormansi tunas, jumlah bibit yang diperoleh dan ukuran bibit.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133336
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A04ame.pdf
  Restricted Access
8.86 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.