Analisis Kebutuhan Air Tanaman Pinus di Hutan WNS Wonoasri, Kabupaten Wonogiri

Abstract

Kabupaten Wonogiri merupakan wilayah yang sering mengalami masalah kekeringan. Hal tersebut mengakibatkan pemenuhan kebutuhan air tanaman dapat terganggu. Siklus hidrologi salah satunya dipengaruhi oleh evapotranspirasi, yaitu proses kehilangan air dari tanah dan tumbuhan. Sehingga mekanisme pemberian air yang sesuai perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air tanaman. Penelitian mengenai ketersediaan air untuk pemenuhan kebutuhan air tanaman masih jarang dilakukan di Kabupaten Wonogiri. Oleh karena itu, penelitian mengenai kebutuhan air tanaman pinus yang ada di Kabupaten Wonogiri perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan air tanaman pinus menggunakan aplikasi CropWat 8.0 yang dipengaruhi oleh laju dekomposisi serasah tanaman pinus tersebut. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Penman-Mounteith melalui aplikasi CropWat 8.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan air tanaman pinus mengalami fluktuasi yang signifikan setiap bulannya. Secara umum kebutuhan air tersebut dapat dipenuhi atau mengalami surplus pada bulan Januari hingga Juni, yaitu sebesar 135,17 mm hingga 200 mm. Sementara pada bulan Juli hingga Desember mengalami defisit karena telah mencapai batas titik layu permanen, yaitu sebesar 100 mm. Hal tersebut juga didukung oleh laju dekomposisi serasah yang besar sehingga evapotranspirasi cenderung lebih tinggi.

The Wonogiri Regency is regularly plagued by drought. As a result, the fulfillment of plant water requirements may be endangered. Evapotranspiration, the process of losing air from soil and plants, influences one of the hydrological cycles. As a result, an adequate air supply mechanism must be established to meet the plant's water requirements. Water availability research to satisfy plant water requirements is still rare in Wonogiri Regency. As a result, research into the requirements of pine plants in Wonogiri Regency is required. This research aims to analyze the water requirements of pine plants using the CropWat 8.0 which is influenced by the rate of decomposition of pine plant litter. This study, conducted with the CropWat 8.0, employed the Penman-Mounteith approach. The water requirements of pine plants dramatically grow month after month. In general, water requirements can be surplus from January to June, namely 135.17 mm to 200 mm. Meanwhile, from July to December, there was deficit because it had reached the permanent lay point limit, which was 100 mm. This is also supported by the large litter decomposition rate so evapotranspiration tends to be higher.