Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133204
Title: Kajian pengaruh kecepatan pengadukan dan lama penambahan sulfat pada proses produksi surfaktan alkohol sulfat dari fatty alcohol minyak inti sawit
Authors: Bunasor, Tatit K.
Hambali, Erliza
Suminar, Kiki
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Surfaktan merupakan produk oleokimia turunan yang banyak digunakan di dalam industri. Surfaktan adalah senyawa penurun tegangan permukaan (surface active agent) yang dapat diproduksi secara sintesis kimiawi dan biokimiawi. Surfaktan dapat berfungsi sebagai emulsifier yang mempunyai gugus hidrofilik dan hidrofobik dalam satu molekul yang sama. Kegunaan surfaktan adalah untuk menurunkan tegangan antar muka, meningkatkan kestabilan partikel yang terdispersi dan mengontrol jenis formulasi emulsi (misalnya oil in water (O/W) atau water in oil (W/O)). Di samping itu, surfaktan akan terserap ke dalam permukaan partikel minyak atau air sebagai penghalang yang akan mengurangi atau menghambat penggabungan (coalescence) dari partikel yang terdispersi (Rieger, 1985). Minyak sawit dipilih sebagai bahan baku, karena menurut Yuliasari et al. (1997) komponen asam lemak penyusun trigliseridanya, yaitu asam lemak C16-C18 yang mampu berperan terhadap kekerasan dan sifat deterjensinya, sedangkan asam lemak C12-C14 berperan dalam efek pembusaan. Alkohol sulfat merupakan salah satu jenis surfaktan anionik yang dihasilkan dari proses sulfatasi minyak/lemak nabati. Alkohol berbasis minyak nabati memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan alkohol sulfat berbasis petrokimia, yaitu 70% mampu menurunkan pemakaian sumber daya alam, 50% dapat menurunkan pencemaran udara selama berproduksi dan jumlah sampah yang dihasilkan juga berkurang (Hall, 2000). Proses sulfatasi yang digunakan yaitu berdasarkan Pore (1976) dengan penambahan asam sulfat antara 1,5 sampai 2,5 jam pada suhu rendah dan total waktu sulfatasi yang diperlukan berkisar antara 4-5 jam. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari kecepatan pengadukan dan lama penambahan sulfat dan mempelajari karakterisasi fisik produk alkohol sulfat. Kecepatan pengadukan yang digunakan yaitu 200, 300, dan 400 rpm, sedangkan lama penambahan sulfat yang digunakan yaitu 1,5; 2 dan 2,5 jam. Alkohol sulfat yang dihasilkan dari penelitian ini memiliki pH 8- 10 dan warna yang putih serta mampu menurunkan tegangan permukaan air hingga 28,625 dyne/cm dan menurunkan tegangan antar muka antara xylene dan air hingga 19,925 dyne/cm. Selain itu alkohol sulfat yang dihasilkan juga mampu mempertahankan emulsi air-minyak selama 48 jam dengan persentase kestabilan berkisar antara 70,625-73,875 persen. Alkohol sulfat juga dapat mempertahankan kestabilan busa hingga lebih dari 24 jam, daya deterjensi hingga 30 FTU Turbidity dan derajat putih hingga 89,55 persen. Dari analisa keragaman, kecepatan pengadukan dan lama penambahan sulfat berpengaruh sangat nyata terhadap tegangan permukaan, tegangan antar muka, daya pembusaan, daya deterjensi dan derajat putih. Kondisi proses sulfatasi terbaik dari kecepatan pengadukan dan lama penambahan sulfat yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada kecepatan pengadukan 400 rpm dan lama penambahan sulfat selama 2,5 jam.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133204
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F03ksu.pdf
  Restricted Access
1.63 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.