Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133162
Title: Pengembangan Jamu sebagai Optimasi Potensi Desa Pondok, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo melalui Program KKN-T secara Daring dan Luring
Development of Jamu as Potential Optimization of Pondok Village, Nguter District, Sukoharjo Regency through the Online and Offline KKN-T Program
Authors: Zain, Alinda Fitriani Malik
Hapsari, Anisa Retno
Rachmawati, Annisa Noor
Gustala, Thoriq Dwi
Ade K, Rahmaniar
Issue Date: 2023
Abstract: Desa Pondok merupakan salah satu penghasil jamu tradisional di Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan KKN-T tahun 2021-2022 berupaya mengoptimalkan potensi jamu tradisional dengan beberapa program secara daring dan luring. Kombinasi metode tersebut dilakukan dengan pertimbangan kondisi pandemi Covid-19. Potensi jamu perlu dikembangkan karena kondisi produsen jamu yang masih memproduksi jamu secara tradisional. Pemasaran jamu masih sangat terbatas karena umur simpan jamu yang hanya bertahan selama satu hari di suhu ruang. Oleh karena itu, program ini bertujuan mengembangkan produk jamu tradisional sebagai potensi lokal Desa Pondok. Sasaran program ini adalah produsen jamu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Pondok. Program pengembangan jamu dilakukan dengan dua tahap, yaitu (1) melalui KKN-T 2021 yang dilakukan secara daring dan luring, (2) melalui KKN-T 2022 yang dilakukan secara luring. Pada KKN-T 2021 dilakukan formulasi, pembuatan resep, pembuatan video, dan sosialisasi pembuatan jamu instan. Diperoleh formulasi jamu instan berupa jamu temulawak, jamu daun pepaya, jahe emprit, dan jahe merah instan. Informasi mengenai pembuatan jamu instan tersebut disebarkan melalui media sosial dan disosialisasikan dengan pertemuan tatap muka terbatas. Pada program KKN-T 2022 dilakukan sosialisasi pembuatan label, izin edar BPOM, dan sertifikasi halal. Sosialisasi tersebut bertujuan memberikan informasi mengenai regulasi yang harus dipenuhi sebelum produk jamu instan dipasarkan. Melalui sosialisasi tersebut anggota KWT Desa Pondok mampu membuat label produk pangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta telah mengetahui prosedur pengajuan izin edar BPOM dan sertifikasi halal. Apabila persyaratan tersebut telah dipenuhi, produk jamu instan siap untuk dipasarkan, sehingga diperlukan pengembangan metode pemasaran jamu instan yang telah diproduksi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133162
Appears in Collections:Landscape Architecture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Alinda Fitriani Malik Zain Karil buat BKD.pdfArticle536.06 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.