Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133159
Title: Jenis dan Kelimpahan Mikroplastik pada Air Laut dan Sedimen serta Strategi Pengendaliannya di Kawasan Wisata Pantai Padang, Sumatera Barat
Other Titles: Types and Abundance of Microplastics in Sea Water and Sediment and Control Strategies in The Padang Beach Tourism Area, West Sumatra
Authors: Riani, Etty
Nedi, Syahril
Fikri, Ishlahul
Issue Date: 2023
Publisher: IPB University
Abstract: Kawasan Wisata Pantai Padang telah beroperasi lebih dari 50 tahun yang lalu, dan pada tahun 2014 ditetapkan menjadi ikon wisata berdasarkan Keputusan Wali Kota Padang Nomor 253 Tahun 2014 Tentang Pantai Padang sebagai Kawasan Wisata. Berdasarkan laporan Dinas Pariwisata Kota Padang jumlah kunjungan wisata setiap tahunnya dari tahun 2011-2021 meningkat, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara. Jumlah pengunjung yang sangat banyak dan apabila tidak dikelola dengan bijak akan berpotensi meningkatkan jumlah sampah laut (marine debris) seperti tekstil, logam, kayu, karet, kertas, dan plastik, apabila sampah-sampah ini tidak ada pengendaliannya akan dapat menimbulkan potensi pencemaran. Berdasarkan hasil observasi dilapangan kawasan wisata ini didominasi oleh ±70% sampah plastik. Sampah plastik yang makin banyak jumlahnya di lingkungan akan berpotensi menurunkan kesuburan perairan dan merusak keindahan pantai wisata tersebut, karena sifat plastik akan terdegradasi dalam waktu lebih dari 20 tahun sampai 100 tahun yang kemudian menjadi mikroplastik, bahkan juga akan membahayakan biota air dan masyarakat yang mengkonsumsinya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis jenis, kelimpahan, distribusi, dan memformulasikan strategi pengendaliannya di Kawasan Wisata Pantai Padang, Sumatera Barat. Pengambilan sampel air laut dan sedimen dilakukan pada bulan April 2023 dan dibagi menjadi delapan stasiun, sebanyak dua stasiun berada di area muara sungai, dua stasiun tepat di kawasan wisata, dua stasiun di daerah padat penduduk, dan dua stasiun di daerah tidak padat penduduk. Sampel air laut yang diambil adalah air pada permukaan sebanyak ±100 ml menggunakan plankton net (ukuran mata jaring 300 μm) yang diletakkan pada bagian sisi samping (lambung kanan dan lambung kiri) dari boat, kemudian ditarik dengan kecepatan rendah (1-3 knot) selama 20 menit. Pengambilan sampel pada sedimen diambil menggunakan ekman grab pada kedalaman ±5 cm, lalu sampel dimasukkan kedalam wadah sebanyak ±150 gram. Sampel air laut dan sedimen diambil pada 3 titik secara acak menggunakan boat saat pasang sejauh 25-100 meter kearah laut pada masing masing stasiun. Proses identifikasi dilakukan secara visual dengan mikroskop dan penentuan jenis polimer mikroplastik menggunakan Spektroskopi Inframerah Transformasi Fourier (FTIR). Jenis mikroplastik yang ditemukan pada air laut secara berturut-turut yaitu fiber, fragmen, film, pellet, dan granula, sedangkan pada sedimen yaitu fargmen, film, fiber, granula, dan pellet. Ukuran mikroplastik yang ditemukan pada air laut secara berturut-turut yaitu 1 mm-5 mm, 100 µm-300 µm, 500 µm-1000 µm, 300 µm-500 µm, dan 1 µm-100 µm, sedangkan pada sedimen yaitu 1 µm-100 µm, 100 µm-300 µm, 300 µm-500 µm, 1 mm-5 mm, dan 500 µm-1000 µm. Warna mikroplastik yang ditemukan pada air laut secara berturut-turut yaitu hitam, biru, coklat, merah, transparan, hijau, dan putih, sedangkan pada sedimen yaitu hitam, biru, merah,coklat, transparan, hijau, dan putih. Jenis polimer mikroplastik yang iii ditemukan pada air laut yaitu PC, PP, PE, PSU, PVC, dan PET, sedangkan pada sedimen yaitu PC, PP, PE, PS, PET, dan PTFE. Kelimpahan mikroplastik pada air laut didapatkan hasil tidak terlalu berbeda jauh sekitar 0,064 - 0, 229 partikel/m3 , sedangkan kelimpahan mikroplastik pada sedimen didapatkan hasil sekitar 0,151 - 0,387 partikel/Kg, kelimpahan paling tinggi ditemukan pada stasiun satu dan enam karena terletak di daerah muara sungai dan yang paling sedikit pada stasiun tujuh dan delapan karena berada didaerah yang jauh dari muara sungai, permukiman, dan kawasan wisata. Distribusi mikroplastik pada air laut tersebar secara merata karena dipengaruhi oleh faktor arus dan gelombang yang membawa partikel mikroplastik ke perairan laut. Distribusi mikroplastik pada sedimen banyak ditemukan di daerah muara sungai. dan daerah tidak padat penduduk distribusi mikroplastik lebih rendah dari daerah lainnya. Nilai Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) kategori rekreasi pantai di Kawasan Wisata Pantai Padang pada daerah muara sungai (stasiun 1 dan 6) sebesar 2,095 yang menunjukkan pada kategori kesesuaian sesuai (total skor kecil dari 2,5); daerah tempat wisata dan padat penduduk (stasiun 2-5) sebesar 2,56 yang menunjukkan pada kategori kesesuaian sangat sesuai (total skor lebih dari 2,5); dan daerah tidak padat penduduk (stasiun 7 dan 8) sebesar 1,89 yang menunjukkan pada kategori kesesuaian tidak sesuai (total skor kecil dari 2,0). Secara keseluruhan Nilai IKW Kawasan Wisata Pantai Padang sangat sesuai, bisa dilihat dari jumlah wisatawan di Kawasan Wisata Pantai Padang yang terus meningkat setiap tahunnya kecuali pada saat Covid-19, dan Pendapatan Daerah sektor pariwisata Kota Padang juga naik setiap tahunnya. Namun, perlu diperhatikan pengelolaan lingkungan karena banyaknya pengunjung akan meningkatkan aktivitas antropogenik, sehingga berpotensi menghasilkan sampah plastik dalam jumlah yang besar yang dapat mengganggu nilai estetika pantai wisata, dan plastik bahkan bisa terdegradasi menjadi mikroplastik yang sangat membahayakan bagi ekosistem dan kesehatan manusia. Hasil analisis SOAR, terdapat empat alternatif strategi untuk pengelolaan objek wisata ini, yaitu: (a) Optimalisasi potensi, kapasitas dan sumber daya partisipasi masyarakat untuk penerapan pengelolaan pariwisata berkelanjutan, (b) meningkatkan atraksi wisata yang sudah ada untuk meningkatkan daya saing guna menarik kunjungan wisatawan dan segmen pasar yang lebih luas, (c) meningkatkan kualitas untuk mendukung pembangunan daerah, dan (d) meningkatan pengelolaan sampah untuk menjaga lingkungan sekitar dan mengantisipasi potensi dampak jangka panjangnya kepada manusia. Berdasarkan hal itu perlu koordinasi yang baik antar stakeholder terkait implementasi alternatif strategi yang telah dirumuskan sehingga mampu mewujudkan pengelolaan pariwisata berkelanjutan.
The Padang Beach Tourism Area has been operating for more than 50 years, and in 2014 it was designated as a tourist icon based on the Decree of the Mayor of Padang Number 253 of 2014 concerning Padang Beach as a Tourist Area. Based on a report from the Padang City Tourism Office, the number of tourist visits every year from 2011-2021 has increased, both domestic and foreign tourists. Of course, with a very large number of visitors and if it is not managed well there will be the potential to increase the amount of Marine Debris such as textiles, metal, wood, rubber, paper, and plastic, if this waste is not controlled it will have the potential to cause pollution. Based on field observations, this tourist area is dominated by ±70% plastic waste. The increasing amount of plastic waste in the environment will have the potential to reduce the fertility of the waters and damage the beauty of the tourist beach, because the nature of plastic will degrade in more than 20 years, even up to 100 years, then become microplastic, which will even endanger aquatic biota and the people who live there. consume it. The aim of this research is to analyze the type, abundance, and distribution, and formulate control strategies in the Padang Beach Tourism Area, West Sumatra. Seawater and sediment sampling was carried out in April 2023 and divided into eight stations, two stations in the river estuary area, two stations right in tourist areas, two stations in densely populated areas, and two stations in non densely populated areas. Seawater samples taken were water at the surface of ±100 ml using a plankton net (mesh size 300 μm) which was placed on the side (right and left hull) of the boat, then towed at low speed (1-3 knots) for 20 minutes. Sediment samples were taken using an Ekman grab at a depth of ±5 cm, and then the samples were put into a container of ±150 grams. Seawater and sediment samples were taken at 3 random points using a boat at high tide 25-100 meters out to sea at each station. The identification process is carried out visually using a microscope and determining the type of microplastic polymer using Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). The types of microplastics found in seawater are fibers, fragments, films, pellets, and granules, while in sediment they are fragments, films, fibers, granules, and pellets. The sizes of microplastics found in seawater are respectively 1 mm-5 mm, 100 µm-300 µm, 500 µm-1000 µm, 300 µm-500 µm, and 1 µm-100 µm, while in sediment it is 1 µm- 100 µm, 100 µm-300 µm, 300 µm-500 µm, 1 mm-5 mm, and 500 µm-1000 µm. The colors of microplastics found in seawater are black, blue, brown, red, transparent, green, and white, while in sediment they are black, blue, red, brown, transparent, green, and white. The types of microplastic polymers found in seawater are PC, PP, PE, PSU, PVC, and PET, while in sediment they are PC, PP, PE, PS, PET, and PTFE. The results obtained for the abundance of microplastics in seawater were not too different, around 0.064 - 0.229 particles/m3 , while the results for the abundance of microplastics in sediment were around 0.151 - 0.387 particles/Kg, the highest abundance was found at stations one and six because they are located v in the estuary area. rivers and the fewest at stations seven and eight because they are located in areas far from river mouths, residential areas, and tourist areas. The distribution of microplastics in sea water is spread evenly because it is influenced by currents and waves that carry microplastic particles into sea water. The distribution of microplastics in sediments is often found in river estuary areas. and areas that are not densely populated, the distribution of microplastics is lower than in other areas. The Tourism Suitability Index (IKW) value for the beach recreation category in the Padang Beach Tourism Area in the river estuary area (stations 1 and 6) is 2.095, which indicates that it is included in the suitability category (a total score of less than 2.5); tourist and densely populated areas (stations 2-5) of 2.56 which indicates that it is included in the very suitable suitability category (total score more than 2.5); and non-densely populated areas (stations 7 and 8) of 1.89 which indicates that it is included in the inappropriate suitability category (total score less than 2.0). Overall, the IKW value of the Padang Beach Tourism Area is very suitable, it can be seen from the number of tourists in the Padang Beach Tourism Area which continues to increase every year except during Covid 19, and the Regional Income of the Padang City tourism sector also increases every year. However, it is necessary to pay attention to environmental management because the large number of visitors will increase anthropogenic activities, thus potentially producing large amounts of plastic waste which can disrupt the aesthetic value of tourist beaches, and plastic can even be degraded into microplastics which are very dangerous for the environment and human health. The results of the SOAR analysis show that there are four alternative strategies for managing this tourist attraction, namely: (a) Optimizing the potential, capacity and resources of community participation for implementing sustainable tourism management, (b) improving existing tourist attractions to increase competitiveness to attract tourist visits and wider market segments, (c) improving quality to support development regional areas, and (d) improving waste management to protect the surrounding environment and anticipate potential long term impacts on humans. For this reason, good coordination between stakeholders is needed regarding the implementation of alternative strategies that have been formulated so that they can realize sustainable tourism management.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133159
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Full Text Tesis_Ishlahul Fikri_P050222052.pdf
  Restricted Access
Fulltext27.05 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.