Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133135
Title: Efek senyawa antioksidan biological response modifier (BRM tm) terhadap kadar lipid peroksida hati tikus
Authors: Sulistiyani
Sulistiawati, Erni
Sayogya, Annisa Paramita
Issue Date: 2002
Publisher: IPB University
Abstract: BRMTM adalah senyawa antioksidan yang terbuat dari ramuan tradisional Cina yang memiliki kandungan akar Salviae miltiorrhizae Bunge atau Dan Shen, Fructus lycii, akar Codonopsis pilosula atau Dang Shen, dan ganggang laut. Fungsinya untuk menguatkan fungsi kekebalan tubuh, zat antikanker, mencegah penuaan, serta menurunkan kadar lipid darah. Hingga saat ini belum ada publikasi mengenai efek BRMTM sebagai senyawa antioksidan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengkaji secara ilmiah pengaruh senyawa antioksidan BRMTM terhadap kadar lipid peroksida dalam hati tikus yang hiperglikemia dan hiperkolesterolemia. Kadar lipid peroksida hati diukur dengan metode asam tiobarbiturat (TBA) yang mengukur adanya malondialdehida (MDA) sebagai produknya. Hasil penelitian menunjukkan tidak terlihatnya efek BRMT™ terhadap kadar lipid peroksida hati kelompok pengobatan BRM™ dibandingkan dengan kelompok tanpa BRMTM. Tidak dijumpai juga efek streptozotocin (STZ) terhadap kadar lipid peroksida hati kelompok tanpa BRM™ dibandingkan dengan kelompok kontrol. Efek BRM™ terhadap kadar kolesterol kelompok pengobatan BRMTM (p=0,013) dan pencegahan BRM™ (p=0,032) baru terlihat setelah pemberian BRM™ dilakukan selama delapan minggu penuh. Efek pemberian propil tiourasil (PTU) dan lemak kambing terhadap peningkatan kadar kolesterol kelompok tanpa BRM™ bila dibandingkan dengan kelompok kontrol baru terlihat setelah 19 minggu (p=0,013). Hal ini berarti telah terjadi hiperkolesterolemia ringan. Tidak dijumpai efek BRM™ terhadap bobot badan (BB) kelompok pengobatan BRMTM dan kelompok pencegahan BRM™ dibandingkan dengan kelompok tanpa BRMTM. Namun dijumpai efek STZ pada penurunan BB kelompok tanpa BRM™ dibandingkan dengan kelompok kontrol (p=0,000) pada minggu ke-19. Peningkatan glukosa darah pada proses hiperglikemia akibat STZ dengan dosis 10 mg/mL (37 mg/kg BB) mencapai nilai maksimum berturut-turut sebesar 88,3%, 51,1%, dan 62,7% pada kelompok tanpa BRMTM di minggu ke-16, kelompok pencegahan BRMTM di minggu ke-4, dan kelompok pengobatan BRMTM di minggu ke-16 pemberian STZ tersebut. Pemberian STZ dengan dosis 10 mg/mL (37 mg/kg BB) ternyata dapat menyebabkan hiperglikemia pada tikus percobaan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133135
Appears in Collections:UT - Chemistry

Files in This Item:
File SizeFormat 
G02aps.pdf
  Restricted Access
6.67 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.