Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133058
Title: | Evaluasi kebutuhan agroklimat tanaman kina (Cinchona sp.) dan potensi pengembangannya di Kabupaten Bandung |
Authors: | Dasanto, Bambang Dwi Hendrisman, Marwan Ansari |
Issue Date: | 2002 |
Publisher: | IPB University |
Abstract: | Kulit yang berasal dari tanaman kina (Cinchona sp.) telah sejak dulu dikenal sebagai pencegalı penyakit, terutama malaria, perlu dikembangkan karena meningkatnya kebutuhan garam kina dari tahun ke talıun semakin meningkat. Konsumsi akan garam kina saat sekarang ini tidak hanya sebagai campuran obat-obatan tetapi juga sebagai bahan pelengkap minuman, agrochemical dan lain-lain. Penelitian ini melakukan evaluasi terhadap kebutuhan agroklimat tanaman kina dan potensi pengembangannya khususnya di Kabupaten Bandung, karena masih ada wilayah-wilayah yang dapat dikembangkan sebagai kebun kina disamping perkebunan yang sudah ada. Penelitian dilakukan dengan dua tahap yaitu analisis kepustakaan dan menyusun Sistem Informasi Geografis (SIG) pengembangan tanaman kina di Kabupaten Bandung. Kelas kesesuaian agroklimat untuk tanaman kina diperoleh dari hasil tumpangsusun antara kesesuaian iklim dan kesesuaian tanah. Kelas tersebut dibagi menjadi tiga yaitu sangat sesuai (S1), sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3). Kelas kesesuaian ditentukan dari hukum minimum, artinya jika kelas S1 yang tidak memiliki faktor pembatas tersusun dengan kelas S2 yang memiliki faktor pembatas, maka kelas kesesuaian tersebut akan turun menjadi S2. Kabupaten Bandung memiliki kondisi geografis seperti topografi, curah hujan dan jenis tanah yang mendukung pengembangan tanaman kina. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor iklim yang menentukan pertumbuhan kina adalah suhu udara dan curah hujan serta yang menentukan kesesuaian lahan adalah ciri dan sifat tanah. Luas wilayah pengembangan yang berpotensi untuk pengembangan tanaman kina di Kabupaten Bandung sekitar 131 ribu hektar (41% dari luas kabupaten) dan luas daerah yang kurang berpotensi yaitu sekitar 185 ribu hektar (59% dari luas kabupaten). |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133058 |
Appears in Collections: | UT - Geophysics and Meteorology |
Files in This Item:
File | Size | Format | |
---|---|---|---|
G02ans.pdf Restricted Access | 5.84 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.