Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133022
Title: Analisis sturktur pasar, perilaku pasar, dan marjin pemasaran pedagang pengecer daging ayam ras di pasar-pasar tradisional Kota Bogor
Authors: Burhanuddin
Rindayati, Wiwiek
Basuki, Hery Hendro
Issue Date: 2005
Publisher: IPB University
Abstract: Daging ayam ras adalah komoditi peternakan primadona yang memiliki resistensi terhadap krisis, dan menjanjikan prospek pertumbuhan yang sangat cerah bagi dunia bisnis dan perdagangan. Kota Bogor yang terus tumbuh dan berkembang adalah pasar yang sangat potensial bagi perdagangan komoditi peternakan ayam ras pedaging. Salah satu pusat perdagangan daging ayam ras di Kota Bogor adalah pasar tradisional yang di dalamnya banyak terdapat pedagang pengecer daging ayam ras. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari struktur pasar dan perilaku pasar pedagang pengecer daging ayam ras di pasar-pasar tradisional Kota Bogor, serta menganalisis margin pemasaran (efisiensi operasional) pedagang pengecer daging ayam ras di pasar-pasar tradisional Kota Bogor. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 23 Oktober hingga 6 November 2004 di 7 pasar tradisional Kota Bogor. Metode pengambilan sampel adalah accidental disproportionate cluster sampling. Jumlah keseluruhan sampel adalah 45 orang terdiri dari: Pasar Baru Bogor 10 sampel; Pasar Sukasari 5 sampel; Pasar Padasuka 5 sampel; Pasar Merdeka 5 sampel; Pasar Kebon Kembang 10 sampel; Pasar Warung Jambu 5 sampel; dan Paşar Gunung Batu 5 sampel. Struktur pasar pedagang pengecer daging ayam ras di pasar-pasar tradisional Kota Bogor bila dilihat dari sisi penjual bersifat oligopoli murni. Pasar pengecer yang berkonsentrasi besar, tersebar, dan beragam tidak dikuasai oleh pedagang pengecer tetapi dikuasai oleh pedagang grosir (hambatan untuk masuk pasar sangat tinggi). Diferensiasi produk dan harga bersifat standar dan homogen. Perilaku pasar pedagang pengecer daging ayam ras di pasar tradisional Kota Bogor diantaranya: harga beli ditentukan sepihak oleh pedagang grosir dan dibayar secara kredit; harga jual ditentukan secara tawar-menawar dengan konsumen dan dibayar tunai; pedagang pengecer melakukan kerjasama penentuan harga dasar dengan sesama pedagang pengecer, sedangkan dengan pedagang grosir kerjasama dilakukan dalam hal modal, penundaan pembayaran, dan penentuan volume usaha. Pedagang pengecer di pasar-pasar tradisional Kota Bogor telah efisien secara operasional karena memiliki rasio L/C bernilai 4,04 atau lebih besar dari satu.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133022
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File SizeFormat 
D05hhb.pdf
  Restricted Access
9.39 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.