Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132997
Title: Respon konduktansi stomata terhadap defisit tekanan uap pada dua spesies hutan tropis, sapling randu (Ceiba petandra) dan damar (Shorea javanica)
Authors: June, Tania
Vincent, Gregoire
Susanty, Deasy
Issue Date: 2002
Publisher: IPB University
Abstract: Stomata merupakan elemen penting dalam fotosintesis. Faktor lingkungan yang masih diperdebatkan mengenai mekanisme pengaruhnya terhadap konduktansi stomata (pembukaan dan penutupan stomata), gs adalah defisit tekanan uap. Penelitian dilakukan pada sapling randu (Ceiba petandra) dan damar (Shorea javanica) yang diukur menggunakan Infrared Gas Analysis (IRGA). Untuk pengamatan diurnal dengan kondisi alamiah, data di analisis menggunakan metode ANOVA dari General Linear Model (GLM). Dari analisis tersebut diketahui ada tiga faktor utama yang mempengaruhi konduktansi stomata secara signifikan. Faktor tersebut adalah defisit tekanan uap (D), radiasi (Q) dan potensial air daun (4). Perilaku potensial air daun selama satu hari menunjukkan bahwa randu berperilaku isohidrik dan damar berperilaku anisohidrik. Perilaku pada randu menunjukkan bahwa tanaman ini lebih efisien dalam penggunaan air, terlihat dari rasio laju fotosintesis dengan transpirasinya (3,3 ± 0,4 µmol µmol') lebih tinggi dibandingkan damar (1,7 ± 0,3 µmol µmol'). Untuk kondisi cahaya buatan digunakan pendekatan analisis yang dilakukan Orën, et al. (1999) yaitu gs = bm InD yang merupakan persamaan linear biasa. Dari persamaan tersebut didapatkan gs 22882 InD untuk randu dan g. 131-37 InD untuk damar. Persamaan ini menunjukkan bahwa randu memiliki sensitifitas stomata yang besar terhadap perubahan D dilihat dari nilai m yang merupakan slope dari persaman linear tersebut. Hal ini diikuti dengan nilai potensial ambang batas (threshold) pada randu lebih tinggi dibandingkan damar. Pilareshold diduga dari nilai D, dimana nilai D, merupakan nilai D yang mengakibatkan semua stomata tertutup. Untuk randu nilai D, sekitar 16,3 kPa sedang untuk damar sekitar 34,6 kPa. Dari hasil di atas diduga bahwa randu merupakan tanaman yang tidak tahan terhadap kekeringan karena tingkat sensitifitas stomatanya yang tinggi dibandingkan damar.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132997
Appears in Collections:UT - Geophysics and Meteorology

Files in This Item:
File SizeFormat 
G02dsu1.pdf
  Restricted Access
9.03 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.