Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132836
Title: Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat batang sidaguri (sida rhombifolia linn.)
Authors: Aryetti
Agustina, Herlina
Makiyah, Siti
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Indonesia sebagai negara tropis merupakan kawasan yang kaya akan berbagai jenis tumbuhan yang memiliki khasiat sebagai obat. Salah satunya adalah sidaguri (Sida rhombifolia Linn.) yang memiliki potensi sebagai antibakteri. Penelusuran senyawa aktif dalam tumbuhan dilakukan untuk membuktikan khasiat dari tumbuhan tersebut, karena adanya zat aktif merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam pengembangannya menjadi sediaan fitofarmaka. Oleh karena itu perlu diteliti adanya kandungan zat aktif dalam batang sidaguri. Dalam penelitian ini dilakukan ekstraksi dan fraksinasi batang sidaguri. Potensi bioaktif ekstrak tumbuhan ini diamati dengan uji antibakteri berdasarkan besarnya diameter hambat yang ditunjukkan oleh daerah bening di sekitar lubang. Komponen aktif diidentifikasi struktur molekulnya. Uji antibakteri terhadap ekstrak metanol, heksana, metilena klorida, etil asetat, dan residu menunjukkan bahwa tumbuhan ini memiliki potensi bioaktif. Ekstrak yang memiliki aktivitas antibakteri tertinggi adalah ekstrak etil asetat. Berdasarkan uji fitokimia ekstrak kasar metanol mengandung golongan alkaloid, tanin, dan flavonoid. Ekstrak etil asetat difraksinasi menggunakan kromatografi kolom dengan sistem pelarut elusi gradien menghasilkan 17 fraksi, dan fraksi A merupakan fraksi yang paling aktif. Fraksi ini tidak dapat dimurnikan lebih lanjut, karena jumlahnya sangat sedikit. Fraksi H meghasilkan serbuk putih yang keluar pada eluen heksana etil asetat (2:8) dan menunjukkan senyawa tunggal pada uji kromatografi lapis tipis (KLT) dengan eluen heksanacetil asetat (1:3). Hasil rekristalisasi fraksi 11 menghasilkan kristal berwarna putih, berbentuk jarum dengan bobot 70,5 mg dan termasuk golongan favonoid. Fraksi H diidentifikasi lebih lanjut karena memiliki potensi bioaktif yang cukup besar dan cukup murni, dilihat dari uji KLT dua dimensinya hanya mengandung satu noda, dan mempunyai kisaran titik lelelı sempit 179,8-180,1 °C. Identifikasi isolat H dengan spektrofotometer ultraviolet menunjukkar panjang gelombang maksimum pada 239 nm dalam pelarut metanol. Spektrum inframerah isolat H menunjukkan serapan dengan gugus fungsi O-H, C-C, C=O, dan CH,.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132836
Appears in Collections:UT - Chemistry

Files in This Item:
File SizeFormat 
G03sma.pdf
  Restricted Access
5.59 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.