Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132660
Title: Analisis dampak kumulatif pengembangan industri tapioka : Studi kasus di Sentra Industri Kecil Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor
Authors: Bantacut, Tajuddin
Ismayana, Andes
Novida, Iceu
Issue Date: 2002
Publisher: IPB University
Abstract: Analisis Dampak Kumulatif (Cumulative Effects Assessment) merupakan analisis dampak yang terjadi pada lingkungan, sebagai akibat dari peningkatan dampak kegiatan di masa lampau, sekarang dan perkiraan kegiatan di masa mendatang tanpa memilah pelaku terjadinya dampak tersebut. Analisis ini bernilai penting dalam kajian pengembangan sentra industri sebagai program Pemerintah Propinsi Jawa Barat dalam Pembentukan Sentra Industri kecil dan Menengah Berbasis Pengusaha dan Perajin yang Menggunakan Bahan Baku Lokal. Studi kasus dilakukan pada sentra industri tapioka berkaitan dengan ditetapkannya Kota Bogor sebagai sentra industri tersebut. Tujuan penelitian ini adalah memperkirakan besarnya dampak akibat limbah industri dan kesinergisan dampak dari sumber lainnya. Rentang waktu analisis (time frame) sebagai salah satu tahap dalam pelingkupan (Scoping) ditetapkan dari tahun 1985 sampai dengan tahun 2014 dengan tahun 2002 sebagai inisiasi tahun analisis. Keputusan ini berdasarkan ketersediaan data serta kemudahan dalam analisis sehingga hasil kajian mampu menjadi masukan bagi stakeholder sentra industri dalam menetapkan arah kebijakan. Pencemaran pada perairan terbuka akibat pembuangan limbah tapioka akan menyebabkan terjadinya peningkatan zat pencemar berupa senyawa organik sehingga timbul kenaikan limbah padatan, tersuspensi maupun terlarut; peningkatan kebutuhan oksigen untuk biokimiawi (BOD5); penurunan pH air yang tercemar sehingga merusak ekosistem akuatik perairan terbuka (Prawiro, 1979). Peningkatan jumlah penduduk sebagai akibat perubahan penggunaan lahan persawahan menjadi kawasan pemukiman telah mengakibatkan peningkatan kuantitas limbah domestik. Limbah domestik penduduk yang masih belum memiliki fasilitas tangki septik lebih berpengaruh dalam meningkatkan konsentrasi bahan organik dibandingkan dengan penduduk yang telah memiliki fasilitas tersebut. Dampak limbah domestik diperhitungkan sebagai dampak yang bersinergi dengan dampak limbah industri dalam kajian Analisis Dampak Kumulatif terhadap pencemaran ke dalam sungai. Model hubungan sebab akibat dari kedua sumber terbagi dalam sub model jumlah penduduk, sub model penduduk septik, sub model penduduk non septik, sub model pencemaran industri dan sub model tingkat pencemaran. Beberapa skenario model dimaksudkan agar dapat mengetahui penurunan tingkat pencemaran yang terjadi. Pengolahan limbah terlebih dahulu sebelum dibuang langsung ke dalam aliran air sangat berperan dalam menurunkan tingkat pencemaran walaupun masih di luar tingkat baku mutu. Skenario model dengan jumlah pabrik tetap yaitu sebesar 43 unit pabrik dengan 30 pabrik telah mengolah limbah sebelum dibuang dan masyarakat telah menggunakan fasilitas tangki septik maka peningkatan nilai konsentrasi BOD dapat berkurang sampai dengan 81,91% dari 254,96 mg/l menjadi 46,1 mg/l pada akhir tahun 2014.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132660
Appears in Collections:UT - Agro-Industrial Engineering

Files in This Item:
File SizeFormat 
F02ino.pdf
  Restricted Access
3.09 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.