Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132464
Title: Upaya Domestikasi Awal Ikan Nomorhampus sp. Endemik Danau Lindu, Sulawesi
Other Titles: First Domestication Efforts of Nomorhampus sp. Endemic to Lake Lindu, Sulawesi
Authors: Carman, Odang
Alimuddin, Alimuddin
Soelistyowati, Dinar Tri
Herjayanto, Muh
Issue Date: 17-Nov-2023
Publisher: IPB University
Abstract: Sulawesi merupakan pusat biodiversitas spesies akuatik endemik dari genus Nomorhamphus (Zenarcophteridae) atau halfbeak, diantaranya berada di kawasan Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah. Spesies Nomorhamphus di kawasan ini merupakan ikan yang baru ditemukan dan belum dideskripsikan setelah penemuan oleh tim Ekspedisi Riset Akuatika (ERA) pada 2017. Ikan ini memiliki warna yang indah dan bentuk tubuh yang unik serta bernilai history karena endemisitasnya sebagai komoditas ikan hias lokal yang keberadaannya mulai langka. Pelestarian spesies endemik dapat dilakukan melalui budidaya di luar habitatnya yang sekaligus dapat bermanfaat secara ekonomi, mengurangi ketergantungan penangkapan di alam, serta berguna untuk restocking. Oleh karena itu kajian upaya domestikasi Nomorhamphus sp. penting untuk diteliti sebagai dasar kegiatan budidaya ikan hias. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dasar untuk domestikasi ikan Nomorhamphus sebagai ikan hias dan pelestarian plasma nutfah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Budidaya Perairan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan sistem resirkulasi. Wadah penelitian menggunakan akuarium berukuran 100 cm × 50 cm × 40 cm dengan volume 150 L sebagai wadah aklimatisasi ikan dari alam. Wadah plastik berukuran 35 cm × 25 cm × 15,5 cm dengan volume air 9 L sebagai wadah pemeliharaan ikan untuk uji adaptasi, tingkah laku pemijahan induk bunting dari alam, dan ontogeni larva-juvenil. Induk diberikan pakan alami yaitu Daphnia sp., Tubifex sp., jentik nyamuk, dan cacing darah. Larva diberikan pakan nauplii artemia. Penelitian pertama bertujuan menganalisis karakter genetik, biometrik, dan habitat Nomorhamphus sp. Lindu. Karakter genetik diamati menggunakan gen Cytochrome b (Cyt b). Karakter biometik yang dianalisis yaitu morfometrik dan meristik. Karakteristik habitat yang dimati adalah fisik dan kimia air di habitat alami. Nomorhamphus sp. dikoleksi dari Danau Lindu dibandingkan dengan Nomorhamphus versicolor yang berasal dari hulu sistem Sungai Palu dan N. celebensis dari Danau Poso, Sulawesi Tengah. Hasil analisis genetik Nomorhamphus sp. Lindu jantan dan betina memiliki panjang rata-rata urutan nukleotida 853bp. Halbeak Lindu dan N. versicolor memiliki jarak genetik yang dekat (0,4-0,6%). Karakter biometrik (meristik) yang diperoleh yaitu jumlah jari jari sirip anal berkisar 14-15, jari-jari sirip punggung: 11, jari-jari sirip dada: 13, dan jari-jari sirip perut: 6. Karakteristik habitat berada pada ketinggian >1.000 mdpl, kedalaman sungai maksimal 50 cm dengan air jernih mengalir perlahan, suhu 18,9-22,7°C, oksigen terlarut 7,5-7,6 mg L-1 , pH 7,73-8,50, serta substrat dasar berupa pasir dan kerikil dengan serasah daun. Penelitian kedua bertujuan untuk mengevaluasi aspek reproduksi Nomorhamphus sp. Lindu. Parameter pengamatan meliputi seksual dimorfisme, karakteristik organ reproduksi, status gonad, karakteristik spermatozoa, potensi jumlah larva, dan tingkah laku melahirkan larva. Ikan uji yang digunakan ii sebanyak 30 ekor jantan dan betina dengan ukuran 4-9 cm. Karakterisasi tingkat kebuntingan menggunakan ikan betina pada kisaran panjang total 4-8 cm. Nomorhamphus sp. Lindu jantan dan betina dapat dibedakan berdasarkan adanya organ andropodium pada individu jantan. Nomorhamphus sp. yang dapat digunakan sebagai induk jantan berukuran 4,3-5,7 cm dan betina berukuran 5,7- 8,5 cm. Sperma Nomorhamphus sp. Lindu memiliki karakteristik panjang total 41,89 µm dengan panjang kepala 2,94 µm, lebar kepala 2,00 µm, panjang leher 1,06 µm, dan panjang ekor 37,89 µm. Betina bunting memiliki indeks kebuntingan 0,40-0,42 pada kisaran panjang total 6,5-7,5 cm. Potensi satu ekor ikan betina berukuran panjang total 6,5-8,5 cm mampu melahirkan larva sebanyak 4-22 ekor sekali lahir. Betina mampu minimal dua kali melahirkan untuk satu kali kopulasi dengan antara kelahiran 4-53 hari. Satu ekor larva membutuhkan waktu 54 detik untuk dilahirkan, selang waktu lahir untuk tiap larva adalah selama 7 detik dengan posisi ekor lebih dulu. Pada tahap ketiga bertujuan untuk mengevaluasi performa adaptasi dan ontogeni awal hidup Nomorhamphus sp. Lindu. Parameter pengamatan meliputi performa adaptasi pascaangkut, perfoma adaptasi pada manipulasi media pemeliharaan, dan perkembagan ontogeni larva. Pemindahan ikan dari habitat ke tempat budidaya menggunakan sistem tertutup dengan tambahan oksigen murni. Jumlah total ikan dewasa yang digunakan adalah 60 ekor dengan ukuran panjang total 4-9 cm. Larva yang digunakan sebanyak 40 ekor hasil kelahiran dari induk betina alam bunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengangkutan ikan efektif dilakukan dalam wadah sistem tertutup dengan kepadatan 6 ekor L-1 selama 12 jam dan pemeliharaan dalam wadah terkontrol pada suhu 22-28°C tanpa substrat dengan pakan alami hidup dan segar sebagai pakan awal. Larva Nomorhamphus sp. Lindu memiliki panjang total 1,6-18 cm dan dapat mulai berenang pada umur 20 menit pascalahir serta mampu makan naupli artemia. Warna larva saat lahir adalah krem cemerlang, pada bagian ujung rahang berwarna kuning dan bagian perut berwarna perak namun masih transparan. Stadia awal juvenil yaitu umur 25 hari pascalahir dengan ukuran panjang total 2,0- 2,2 cm. Pada umur 25 hari dengan karakter warna dan morfologinya sudah menyerupai ikan dewasa yaitu tubuh berwarna krem dan perak serta ciri kelamin sekunder berupa andropodium pada jantan dan dikromatisme berupa pola bergaris pada sirip kaudal berwarna jingga yang lebih cerah dibandingkan betina. Secara umum dapat disimpulkan bahwa upaya domestikasi Nomorhamphus sp. Lindu yaitu mengupayakan ikan hidup telah berhasil dilakukan di wadah budidaya. Validasi spesies menunjukkan bahwa halfbeak Lindu merupakan spesies N. versicolor. Kegiatan pemijahan ikan dapat menggunakan jantan berukuran 4,3-5,7 cm dan betina berukuran 5,7-8,5 cm. Pemeliharaan Nomorhamphus sp. Lindu di dalam wadah terkontrol bisa dilakukan menggunakan dan tanpa menggunakan substrat dasar pasir dengan suhu 22-28°C. Stadia juvenil Nomorhamphus sp. terjadi pada umur 25 hari pascalahir dengan ukuran panjang total 2,0-2,2 cm. Tahap domestikasi selanjutnya yaitu mengupayakan ikan Nomorhamphus sp. dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di wadah budidaya sehingga ikan dapat terdomestikasi secara sempurna.
Sulawesi is the centre of biodiversity of endemic aquatic species of the Nomorhamphus (Zenarcophteridae) or halfbeak, some of which are in the Lore Lindu National Park area, Central Sulawesi. The Nomorhamphus species in this area is a new fish that has not been described after being discovered by the Ekspedisi Riset Akuatika (ERA) team in 2017. This fish has a beautiful colour and unique body shape and has historical value because of its endemicity as a local ornamental fish commodity whose existence is becoming scarce. Preservation of endemic species can be carried out through cultivation outside their habitat, which can also be economically beneficial, reduce dependency on fishing in nature, and be useful for restocking. Therefore, it is crucial to study the domestication efforts of Nomorhamphus sp. as a basis for ornamental fish farming activities. In general, this study aims to obtain primary data for the domestication of the Nomorhamphus fish as an ornamental fish and the preservation of germplasm. The research was conducted at the Aquaculture Laboratory, University of Sultan Ageng Tirtayasa, with a recirculation system. The research vessel used an aquarium measuring 100 cm × 50 cm × 40 cm with a volume of 150 L as a container for fish acclimatization from nature. A plastic container measuring 35 cm × 25 cm × 15.5 cm with a volume of 9 L of water is used for rearing fish for adaptation tests, spawning behaviour of pregnant female from nature, and larval-juvenile ontogeny. The adult fish were given natural food, namely Daphnia sp., Tubifex sp., mosquito larvae and blood worms. The larvae were fed Artemia nauplii. The first study aims to analyze the genetic, biometric, and habitat characteristics of Nomorhamphus sp. Lindu. Genetic characters were observed using the Cytochrome b (Cyt b) gene. The biometric characters analyzed were morphometric and meristic. Habitat characteristics measured are physical and chemical water in natural habitats. The Nomorhamphus sp. collected from Lake Lindu was compared with N. versicolor upstream of the Palu River system and N. celebensis from Lake Poso, Central Sulawesi. The results of genetic analysis of Nomorhamphus sp. Lindu Male and female have an average nucleotide sequence length of 853bp. Halbeak Lindu and N. versicolor have a close genetic distance (0.4- 0.6%). The biometric (meristic) characters obtained were the number of anal fin rays ranging from 14-15, dorsal fin rays: 11, pectoral fin rays: 13, and pelvic fin rays: 6. Habitat characteristics are at an altitude > 1,000 meters above sea level, maximum river depth of 50 cm with clear water flowing slowly, temperature 18.9-22.7°C, dissolved oxygen 7.5-7.6 mg L-1, pH 7.73-8.50, and substrate bottom is sand and gravel with leaf litter. The second study aims to evaluate the reproductive aspects of Nomorhamphus sp. Lindu. Parameters observed included sexual dimorphism, characteristics of reproductive organs, gonad status, characteristics of spermatozoa, the potential number of larvae, and behaviour of giving birth to larvae. The test fish were 30 males and females with a 4-9 cm total length. The characterization of the level of pregnancy using female fish in the range of 4-8 cm total length. The Nomorhamphus sp. male and female can be distinguished based on the presence of the andropodium organ in the male individual. The Nomorhamphus sp., which can be used as a male iv broodstock, is 4.3-5.7 cm, and the female is 5.7-8.5 cm. The sperm of Nomorhamphus sp. Lindu has a total length of 41.89 µm with a head length of 2.94 µm, a head width of 2.00 µm, a neck length of 1.06 µm, and a tail length of 37.89 µm. Pregnant females have a pregnancy index of 0.40-0.42 in the range of 6.5-7.5 cm in total length. The potential for one female fish with a total length of 6.5-8.5 cm can give birth to 4-22 larvae at a time. Females can give birth at least twice for one copulation, with births between 4-53 days. One larva takes 54 seconds to be born. The birth interval is 7 seconds for each larva with the tail position first. The third stage aims to evaluate the adaptation performance and early life ontogeny of Nomorhamphus sp. Lindu. Parameters observed included post-transport adaptation performance, adaptation performance in rearing media manipulation, and larval ontogeny development. Transfer of fish from habitat to the laboratory of cultivation using a closed system with the addition of pure oxygen. The total number of adult fish used was 60 individuals with a total length of 4-9 cm. The larvae used were 40 tails born from natural pregnant females. The results showed that the effective fish transport was carried out in closed system containers at a density of 6 fish L-1 for 12 hours and maintained in controlled containers at a temperature of 22- 28°C without substrate with fresh and live natural food as initial feed. Nomorhamphus sp. Lindu larvae have a total length of 1.6-18 cm and can start swimming 20 minutes after birth and can eat Artemia nauplii. The colour of the larvae at birth is a brilliant cream, the tips of the jaws are yellow, and the abdomen is silver but still transparent. The initial juvenile stage is 25 days after birth, with a total length of 2.0-2.2 cm. At 25 days, the colour and morphological characters already resemble adult fish. Namely, the body is cream and silver in colour, and the secondary sex characteristics are andropodium in males and dichromatism in the form of a striped pattern on the caudal fin, which is brighter orange than in females. In general, the domestication efforts of Nomorhamphus sp. Lindu, namely cultivating live fish, have been successfully carried out in aquaculture containers. Species validation showed that the Lindu halfbeak was like the N. versicolor species. Broodstock can use males measuring 4.3-5.7 cm and females measuring 5.7-8.5 cm. Nomorhamphus sp. Lindu rearing in controlled containers can be carried out using and without a sand-based substrate with a temperature of 22-28°C. Juvenile stage Nomorhamphus sp. occurs 25 days after birth with a total length of 2.0-2.2 cm. The next stage of domestication is trying for the Nomorhamphus sp. fish to grow and develop properly in the cultivation container so that the fish can be perfectly domesticated.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132464
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover_M. Herjayanto C161160151.pdf
  Restricted Access
Cover2.01 MBAdobe PDFView/Open
Disertasi Watermark_ M. Herjayanto C161160151.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.69 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran_ M. Herjayanto C161160151.pdf
  Restricted Access
Lampiran327.08 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.