Kelayakan Usaha Produksi Pakan Silase Rumput Biograss dan Biovitas CV Inspira Pangan Indonesia

Abstract

Rumput sebagai salah satu hijauan pakan ternak (HPT) sangat dibutuhkan dalam proses produksi ternak ruminansia. Pakan merupakan komponen biaya terbesar dengan porsi 60-80% dari biaya produksi peternakan. Komposisi kebutuhan HPT bisa mencapai sekitar 95% dari total kebutuhan bahan pakan. Oleh karena itu penyediaan pakan dengan kualitas dan kuantitas yang cukup sangat penting. Akan tetapi penyediaan HPT umumnya mengalami kendala ketika musim kemarau karena jumlah yang tersedia menjadi terbatas dengan kualitas yang menurun. Kuantitas dan kualitas pakan yang kurang dapat berdampak buruk kepada ternak. Teknologi pengolahan HPT diperlukan sebagai solusi penyimpanan saat produksi melimpah sekaligus meningkatkan kualitasnya. Salah satu solusinya adalah pemanfaatan pakan silase. CV Inspira Pangan Indonesia sedang mengembangkan produk pakan ternak dalam bentuk silase. Pengembangan ini didasari peluang penyediaan pakan silase sebagai solusi terhadap permasalahan ketersediaan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha produksi pakan silase rumput. Analisis kelayakan meliputi aspek non finansial dan aspek finansial. Hasil analisis kelayakan non finansial menunjukkan bahwa usaha produksi pakan silase layak dilanjutkan karena hasil skor kelayakan aspek-aspek non finansial mencapai lebih dari 50 persen. Analisis finansial menghasilkan NPV sebesar Rp42.481.242, IRR sebesar 24 persen, Net B/C sebesar 2,46, Payback Period sebesar 4 tahun 2 bulan sehingga usaha layak dilanjutkan secara finansial. Berdasarkan analisis switching value usaha produksi pakan silase sensitif terhadap penurunan harga jual.

Grass as one of the forages of animal feed (FAF) is needed in the production process of ruminants. Feed is the largest cost component with a portion of 60-80% of the production costs of the farm. The composition of FAF needs can reach about 95% of the total feed ingredient needs. Therefore, the provision of feed of sufficient quality and quantity is very important. However, the provision of FAF generally experiences problems during the dry season because the amount available becomes limited with declining quality. Insufficient quantity and quality of feed can adversely affect livestock. FAF processing technology is needed as a storage solution when production is abundant while improving its quality. One solution is the utilization of silage feed. CV Inspira Pangan Indonesia is developing animal feed products in the form of silage. This development is based on the opportunity to provide silage feed as a solution to the problem of feed availability. This study aims to analyze the feasibility of a grass silage feed production business. Feasibility analysis includes non-financial aspects and financial aspects. The results of the non-financial feasibility analysis show that the silage feed production business is feasible to continue because the feasibility score results of non-financial aspects reach more than 50 percent. Financial analysis resulted in NPV of Rp42,481,242, IRR of 24 percent, Net B/C of 2.46, Payback Period of 4 years 2 months so that the business is financially feasible. Based on the switching value analysis, silage feed production business is sensitive to decreasing selling prices.