Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132267| Title: | Model Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sangkub di Provinsi Sulawesi Utara Untuk Mitigasi Banjir |
| Other Titles: | THE MODEL OF SANGKUB WATERSHED MANAGEMENT IN NORTH SULAWESI PROVINCE FOR FLOOD MITIGATION |
| Authors: | Widiatmaka Marimin Panuju, Dyah Retno Tarigan, Suria Darma Djoharam, Veybi |
| Issue Date: | 15-Nov-2023 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Banjir merupakan permasalahan lingkungan yang sering terjadi di setiap musim hujan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Bencana banjir juga sering terjadi di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara. Wilayah Kecamatan Sangkub dalam rencana tata ruang ditetapkan sebagai wilayah pengembangan pertanian pangan, pertanian holtikultura, perkebunan dan merupakan kawasan agropolitan. Saat banjir melanda sering terjadi gagal panen karena sawah dan lahan pertanian dan perkebunan rusak tergenang. Selain itu, transportasi lintas provinsi oleh kendaraan dari Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Sulawesi Selatan terhambat karena jalan trans lintas provinsi yang ada di Kecamatan Sangkub tergenang oleh air banjir. Kecamatan Sangkub merupakan wilayah hilir DAS Sangkub. Tujuan utama penelitian ini adalah menyusun model pengelolaan DAS Sangkub di Provinsi Sulawesi Utara untuk mitigasi banjir. Tujuan antara dalam penelitian ini adalah menganalisis karakteristik DAS Sangkub, menganalisis dinamika tutupan/penggunaan lahan DAS Sangkub (2000, 2010, 2020) dan prediksi tutupan/penggunaan lahan DAS Sangkub (2030) serta faktor-faktor yang pendorong perubahan, menganalisis kondisi hidrologi DAS Sangkub, serta merancang model dan strategi pengelolaan DAS Sangkub untuk mitigasi banjir. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini yakni melakukan studi literature dan analisis kerapatan vegetasi (NDVI) untuk identifikasi dan pengungkapan masalah, metode berbasis piksel dengan algoritma support vector machine (SVM) digunakan untuk membuat klasifikasi tutupan/penggunaan lahan tahun 2000, 2010 dan 2020, algoritma artificial neural network (ANN) digunakan untuk memprediksi tutupan/penggunaan lahan tahun 2030, metode regresi logistik digunakan untuk analisis faktor pendrong perubahan lahan, analisis koefisien regim aliran (KRA) dan koefisien aliran tahunan (KAT) digunakan untuk mengevaluasi kestabilan fungsi hidrologi DAS Sangkub, analisis elemen kunci dalam pengelolaan DAS Sangkub menggunakan metode interpretive structural modeling (ISM) dan strategi pengelolaan DAS Sangkub dirumuskan menggunakan metode analytic network process (ANP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah DAS Sangkub masih dominan bervegetasi (> 90 %). Jenis tanah dominan di bagian hilir DAS Sangkub adalah jenis tanah aluvial, bagian tengah DAS Sangkub didominasi oleh jenis tanah podsolik dan bagian hulu dominan jenis tanah andosol sehingga wilayah DAS Sangkub didominasi (77 %) oleh jenis tanah yang masuk dalam kelas peka erosi. Secara topografi wilayah DAS Sangkub (60,7 %) curam - sangat curam. Bagian hulu DAS Sangkub terdapat tiga aliran sungai yang kemudian menyatu di bagian hilir menjadi sungai utama dengan nama Sungai Sangkub. Penampang Sungai Sangkub berada di wilayah datar, dengan kapasitas sungai yang tidak dapat menampung debit banjir. Dinamika tutupan penggunaan lahan di wilayah DAS Sangkub lebih banyak terjadi di bagian hilir, dan beberapa lokasi kegiatan pertanian dan perkebunan berada di wilayah sempadan sungai. Tutupan/penggunaan lahan yang mendominasi total luas DAS disetiap periode tahun (2000, 2010 dan 2020) adalah kelas hutan (> 90 %) dan kelas sawah (2 %). Kelas kebun campuran dan kelas permukiman mengalami peningkatan luasan disetiap periode tahun. Kelas permukiman tahun 2030 diprediksi meningkat menjadi 158 ha dibanding tahun 2020 seluas 149 ha, yang diikuti oleh meningkatnya luasan sawah menjadi 2693 ha. Faktor pendorong perubahan tutupan/penggunaan lahan di wilayah DAS Sangkub adalah faktor pola ruang, luas DAS, jenis tutupan/penggunaan lahan tahun 2000, jumlah penduduk, faktor curah hujan, land form, dan faktor kepadatan penduduk dengan tingkat kepercayaan 95 %. Algoritma SVM dan ANN bekerja dengan baik dalam melakukan klasifikasi dan prediksi tutupan/penggunaan lahan di wilayah DAS Sangkub. Akurasi klasifikasi yang dihasilkan dengan SVM masuk dalam kategori tinggi dan akurasi prediksi dengan ANN berkategori sedang. Evaluasi kinerja DAS Sangkub berdasarkan parameter KRA dan KAT masuk dalam kategori rendah dengan klasifikasi sangat baik. Hasil evaluasi ini menjelaskan bahwa, kejadian banjir di bagian hilir DAS Sangkub yang terjadi di bulan Maret 2020 dikarenakan hujan lebat menyebabkan tinggi aliran meningkat tapi kapasitas pengaliran Sungai Sangkub tidak memadai. Elemen kunci pengelolaan DAS Sangkub ada lima elemen yakni: (1) elemen perubahan; (2) elemen sektor; (3) elemen tujuan; (4) elemen kebutuhan; (5) elemen aktor/lembaga. Hasil analisis seluruh elemen kunci dan sub-elemen kunci memiliki nilai inkonsistensi < 10 %. Elemen kunci perubahan (P) terdiri dari dua sub-elemen kunci yakni kebijakan, rencana dan program (P4) serta pola kegiatan manusia dan sektor (P3). Elemen sektor (S) memiliki satu sub-elemen kunci yakni keselamatan dan mutu hidup masyarakat (S2). Elemen kunci tujuan (T) terdiri dari dua sub-elemen yakni luas, tinggi, lama genangan serta frekuensi banjir berkurang (T1), dan fungsi hidrologi DAS Sangkub berada pada kondisi stabil (T5). Elemen kebutuhan (K) terdiri tiga sub-elemen kunci yakni penguatan masyarakat untuk turut melestarikan DAS Sangkup (K3); peningkatan fungsi pengawasan dan penegakan hukum (K4); dan peningkatan pembinaan dan sosialisasi (K5). Elemen kunci lembaga/aktor (L) terdiri dari dua sub-elemen kunci yaitu pemerintah (L1) dan akademisi/pakar (L4). Prioritas program dalam rangka strategi pengelolaan DAS Sangkub yang pertama adalah program non fisik berupa peningkatan sosialisasi, pembinaan dan pendampingan ke masyarakat (P2), prioritas ke dua program fisik berupa pembuatan long storage (P1) dan program prioritas ke tiga yang perlu dilakukan adalah pemasangan alat ukur debit dan alat ukur curah hujan di bagian hulu DAS Sangkub (P3). |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132267 |
| Appears in Collections: | DT - Multidiciplinary Program |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| Cover.pdf Restricted Access | Cover | 432.61 kB | Adobe PDF | View/Open |
| Full teks.pdf Restricted Access | Full Teks | 1.9 MB | Adobe PDF | View/Open |
| Lampiran.pdf Restricted Access | Lampiran | 695.28 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.