Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132253
Title: Maskulinisasi ikan betta (betta splendens) melalui perendaman embrio dengan hormon 17 @-metiltestosteron pada dosis 15-20 dan 25 ppm
Authors: Kusumastanto, Tridoyo
Djokosetiyanto, D
Warhan, Muhammad
Issue Date: 1998
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Ikan betta berkelamin jantan banyak diminati karena mempunyai bentuk sitip dan komposisi warna tubuh yang indah serta tingkah lakunya agresif. Dibandingkan ikan betta betina, ikan betta jantan mempunyai peminat yang lebih banyak dan harga jualnya lebih tinggi. Untuk menghasilkan ikan betta berkelarnin jantan dapat dilakukan dengan pemberian hormon 17a-metiltestosteron pada masa diferensiasi seks. Oleh karena itu dilakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh dosis hormon 17a-metiltestosteron terhadap nisbah kelamin ikan betta melalui perendaman embrio pada fase bintik mata. Percobaan terdiri atas 4 perlakttan yang dibedakan berdasarkan dosis hormon l 7a­ metiltestosteron. Perlakuan meliputi dosis hormon O mg/I, 15 mg/I, 20 mg/I dan 25 mg/I selama 10 jam perendaman pada stadia bintik mata. Parameter utama pada percobaan ini adalah persentase kelamin ikan betta jantan secara morfologi dan berdasarkan histologi gonad. Parameter penunjang yang diarnati adalah derajat penetasan telur, derajat kelangsungan hidup larva urnur 2 rninggu dan 3 bulan. Data yang dihasilkan dianalisa secara deskriptif dan diuji dengan menggunakan uji antara dua nilai proporsi serta disajikan dalam bentuk tabel. Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa persentase ikan betta jantan semakin tinggi seiring meningkatnya dosis hormon yang diberikan, narnun pada dosis honnon 25 mg/I persentase ikan betta jantan mengalann penurunan. Hal ini menunjukkan adanya efek paradoksial. Secara morfologi, persentase ikan betta jantan tertinggi yaitu pada dosis honnon 20 mg/I (84,0%) dan terendah terdapat pada kontrol (56,1%). Berdasarkan histologi gonad, dosis hormon 20 mg/I menunjukkan persentase ikan yang mempunyai gonad jantan terti_nggi (83,5%) dan terendah pada kontrol (56,1%). Pada semua perlakuan kecuali kontrol didapatkan ikan hennaprodit, nilai tertinggi pada dosis 25 mg/I(6,7%). Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa dosis 20 mg/I menunjukkan hasil yang paling baik dan dosis 25 mg/I memutjukkan penurunan persentase ikan kelamin jantan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132253
Appears in Collections:UT - Aquaculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C98MWA.pdf
  Restricted Access
Fullteks1.46 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.