Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132223
Title: Air, Abu, Kalsium, Fosfor dan Rasio Kalsium-Fosfor pada Larva dan Kumbang Tenebrio molitor L
Authors: Siregar, Hotnida C.H.
Polii, B. N.
Ai'zzatuddiyanah
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Ulat tepung merupakan fase larva dari kumbang Tenebrio molitor L. Rasio kalsium dan fosfor dalam ulat tepung adalah 1:7. Kandungan fosfor yang cukup tinggi ini merupakan peluang bagi ulat tepung untuk dimanfaatkan sebagai sumber fosfor bagi manusia maupun hewan selain dari susu, telur dan biji-bijian. Ulat tepung dalam pertumbuhannya biasa diberi pakan yang sekaligus juga berfungsi sebagai media hidupnya. Pollard atau dedak gandum adalah bagian dari biji gandum antara kulit dan bagian dalam yang putih serta mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi. Onggok merupakan hasil sampingan industri tapioka yang berbentuk padat dengan kandungan BETN yang tinggi. Onggok sangat berlimpah di Indonesia sehingga mudah didapat dan murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan air, abu, kalsium dan fosfor dalam tubuh larva (ulat tepung) dan kumbang Tenebrio molitor L. yang dipelihara pada pakan yang berbeda. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dalam percobaan Faktorial 2x3. Faktor pertama (A) adalah umur ulat tepung (umur dua bulan, tiga bulan dan lebih dari tiga bulan) dan faktor kedua (B) adalah jenis pakan (pakan campuran 25% konsentrat dan 75% po/lard atau onggok). Ulangan dilakukan tiga kali. Peubah yang diamati adalah kadar air, kadar abu, kandungan kalsium dan fosfor dan perbandingan kalsiun1-fosfor dari larva ulat tepung dan kumbang. Basil penelitian menunjukkan bahwa umur berinteraksi dengan jenis pakan dalam mempengaruhi kadar air dan kadar abu. Rataan kadar air ulat umur dua bulan tidak berbeda di keduajenis pakan (59,22%-60,45%). Pada umur tiga bulan kadar air ulat meningkat dan kadar air ulat yang mendapat pakan campuran 25% konsentrat dan 75% onggok (62,28%) lebih tinggi daripada yang mendapat pakan campuran 25% konsentrat dan 75% pol/ard (60,89%). Sebaliknya pada kun1bang kadar airnya le bih rendah daripada larva. Sama seperti kadar air, kadar abu tertinggi dicapai pada umur tiga bulan dan terendah pada umur lebih dari tiga bulan (kumbang). Pada umur dua dan tiga bulan kadar abu yang mendapat pakan campuran 25% konsentrat dan 75% onggok (1,20%- 1,57%) lebih rendah daripada yang mendapat pakan campuran 25% konsentrat dan 75% po/lard (1,68%-2,01 %). Kadar abu pada umur lebih dari tiga bulan (kumbang) tidak berbeda pada kedua jenis pakan ( 1,51 %-1,53% ). Rataan kadar kalsium serta perbandingan kalsium dan fosfor dipengaruhi oleh umur ulat tepung yaitu tertinggi ada pada umur lebih dari tiga bulan (kumbang ; 0,47% dan 0,61 %), sedangkan umur dua bulan dan tiga bulan berbeda nyata (0,24% dan 0,36%-0,37%). Rataan kadar fosfor temyata tidak dipengaruhi oleh umur ulat tepung ataupun jenis pakan (0, 71 % ). Perbandingan kalsium dan fosfor berkisar 1: 1, 7 sampai 2,7. Rataan kadar kalsium dan fosfor dari ulat tepung ini temyata lebih tinggi dari bahan pangan hasil ternak yang lain seperti daging, susu dan telur, sehingga dapat dijadikan sumber mineral.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132223
Appears in Collections:UT - Animal Production Science and Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
D05aiz.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.83 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.