Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132216
Title: | Analisis karakteristik perusahaan dan karyawan di wilayah kabupaten dan kotamadya Bogor |
Authors: | Juanda, Bambang Nuryartono, Nunung Noorzaman, Sandi |
Issue Date: | 2000 |
Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
Abstract: | Salah satu cara untuk mengetahui karakteristik perusahaan dan karyawan yang berada di daerali Kabupaten dan Kodya Bogor, yaitu dengan mengadakan suatu survei perusahaan dan karyawan di beberapa perusahaan industri yang dikelompokkan dalam beberapa sektor industri. Metode pengambilan contoh dalam survei ini, menggunakan metode purposive sampling. Dari survei perusahaan terungkap bahwa pengaruh langsung yang dirasakan oleh perusahaan pada krisis moneter adalah membengkaknya biaya perusahaan untuk tenaga kerja karena tuntutan karyawan, maupun keharusan perusahaan untuk mentaati ketentuan Departemen Tenaga Kerja dalam meningkatkan upah minimum regional. Akibatnya, banyak perusahaan yang mengurangi jumlah karyawannya. Hasil penelusuran dalam survei perusahaan dan karyawan di beberapa perusahaan dilihat dari pendidikan terakhir yang ditamatkan dengan posisi tertentu, perusahaan cukup memperhatikan latar belakang pendidikan karyawan sebelum diterima kerja. Hal ini terungkap bahwa persyaratan minimal pendidikan terakhir yang harus diselesaikan oleh karyawan untuk menjabat posisi tertentu paling tidak berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Hasil Penghitungan Metode Kaplan Meier diperoleh bahwa peluang terbesar seseorang yang memenuhi syarat (qualified) langsung mendapat pekerjaan pertama berasal dari sub sektor makanan, minuman dan tembakau (KLUI 31) yaitu sebesar 0,5263, sedangkan peluang terkecil seseorang yang memenuhi syarat (qualified) langsung mendapat pekerjaan pertama berasal dari sub sektor barang dari logam (KLUI 38) yaitu sebesar 0,1818. Hal ini disebabkan karena untuk bekerja pada sektor barang dari logam (KLUI 38) dibutuhkan kualifikasi pendidikan yang cukup tinggi, adanya pelatihan/ training bagi karyawan yang memerlukan waktu dan biaya yang banyak, cukup lamanya waktu yang dibutuhkan oleh karyawan untuk dapat pekerjaan pertama dan tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan di pasar kerja sudah cukup balikan berlebih (over supply). Dari hasil survei perusahaan dan studi pelacakan karyawan didapatkan gambaran mengapa sekior non pertanian tidak cukup besar menampung tenaga kerja disebabkan oleh kualifikasi pendidikan yang cukup tinggi, adanya pelatihan/ training bagi karyawan yang memerlukan waktu dan biaya yang banyak, cukup lamanya waktu yang dibutuhkan oleh karyawan untuk dapat pekerjaan pertama dan tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan di pasar kerja sudah cukup bahkan berlebih (over supply) yang pada akhirnya untuk menampung labour surplus di sektor pertanian perlunya pemberdayaan sektor agroindustri yang optimal di Indonesia khususnya di Kabupaten dan Kotamadya Bogor agar bisa menampung banyak tenaga kerja yang merupakan labour surplus dari sektor pertanian itu sendiri misalnya dengan industri rumah tangga, disebabkan di sektor non agroindustri tenaga kerja yang ada sudah cukup bahkan berlebih (oversuply).. |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132216 |
Appears in Collections: | UT - Statistics and Data Sciences |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
G00sno.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.9 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.