Kondisi oseanografi perairan Teluk Bone pada bulan Februari 1995 (Musim barat)

Abstract

Perairan Indonesia yang luasnya lebih besar daripada luas daratan. meru­ pakan kajian yang menarik sebagai obyek penelitian karena sumberdaya hayati laut yang terkandung di dalamnya belum dimanfaatkan secara optimal. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya hayati laut. karena semak1n disadari bahwa sumberdaya hayati laut ini memegang pe-ranan penting bagi perkembangan ekonomi di Indonesia pada masa mendatang. Teluk Bone yang terletak antara Propinsi Sulawesi Selatan dengan Propinsi Sulawesi Tenggara, yang dibatasi oleh Laut Flores di bagian selatan pada lintang 5°39', merupakan perairan yang jarang dikaji untuk obyek penelitian guna mengetahui kondisi oseanografi perairan tersebut. Pada tahun 1995. Marine Science Education Project (MSEP) dengan melibatkan beberapa mahasiswa dari beberapa universitas, seperti lnstitut Pertanian Bogor. Universitas Diponegoro, Universitas Hasanuddin, Universitas Pattimura, Universitas Riau dan Universitas Sam Ratulangi telah menyelesaikan tiga pelayaran oseanologis di Teluk Bone pada bulan Januari-Februari dengan 25 stasiun pengamatan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kondisi oseanografi perairan Teluk Bone dengan menyajikan sebaran menegak, melintang dan horisontal dari suhu, salinitas, kandungan oksigen, nitrat. fosfat, silikat dan densitas air. Dari informasi sebaran suhu, salinitas. oksigen terlarut, zat hara dan densitas, akan dipelajari fenomena alam yang terjadi. Sebaran suhu di bulan Februari 1995 pada lapisan homogen mempunyai suhu hangat yang berkisar antara 26.00°C - 30.53°C, dengan kecenderungan pada daerah di tengah teluk lapisan homogen semakin tebal. Ketebalan lapisan homogen ini cenderung sama dari selatan ke utara, yaitu sekitar 50 m. Pro/ii menegak suhu menunjukkan bahwa lapisan termoklin berada pada kedalaman antara 50 m-200 m dengan batas atas suhu rata-rata 25.71°C dan batas bawah suhu rata-rata 15.21oC. Pada lapisan permukaan ada kecenderungan nilai suhu permukaan yang tinggi berada di timur dan tenggara teluk.