Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132142
Title: Strategi ketahanan pangan, ketersediaan dan pola konsumsi pangan keluarga buruh tani dan buruh pabrik di desa Kebon Dalem, kota Cilegon
Authors: Djamaludin, M.D
Hastuti, Dwi
Marwati, Desi
Issue Date: 2001
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui strategi ketahanan pangan, ketersediaan dan pola konsumsi pangan keluarga buruh tani dan buruh pabrik. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui karakteristik sosial ekonomi keluarga buruh tani dan buruh pabrik; 2) Membandingkan pola konsumsi pangan keluarga buruh tani dan buruh pabrik; 3) Membandingkan ketersediaan pangan keluarga buruh tani dan buruh pabrik; 4) Membandingkan strategi ketahanan pangan keluarga buruh tani dan buruh pabrik; 5) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi strategi ketahanan pangan. Penelitian ini dilakukan di Desa Kebon Dalem, Kota Cilegon, pada bulan April sampai Juni tahun 2000. Sampel adalah keluarga buruh tani berjumlah 52 keluarga dan buruh pabrik.berjumlah 47 keluarga yang tinggal di RW 01, RW 02, RW 03, RW 04 dan RW 07. Kelima RW diambil secara purposive dengan alasan lebih dari 65 persen penduduknya merupakan penduduk asli. Selanjutnya sampel diambil secara acak distartifikasi masing-masing berjumlah 30 keluarga pada keluarga buruh tani dan buruh pabrik. Pengumpulan informasi mengenai karakteristik sosial ekonomi keluarga (besar keluarga, pendidikan, pengetahuan gizi, pengeluaran pangan dan nonpangan serta aset keluarga), konsumsi pangan, dan ketersediaan pangan diperoleh dengan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan pada pengeluaran per kapita per bulan, besar keluarga, usia kepala keluarga dan istri, pendidikan kepala keluarga dan istri serta pengetahuan gizi istri keluarga buruh tani dan buruh pabrik (p<0.01). Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan keluarga buruh tani lebih rendah (Rp.61.779,00) dari pada keluarga buruh pabrik (Rp. 90.546,00). Rata-rata besar keluarga buruh tani (6 orang) lebih besar dari pada keluarga buruh pabrik (5orang). Rata-rata usia istri (48 tahun) dan kepala keluarga buruh tani (55 tahun) lebih tua dari pada istri (33 tahun) dan kepala keluarga buruh pabrik (38 tahun). Rata-rata lama pendidikan istri (5 tahun) dan kepala keluarga buruh tani (6 tahun) lebih rendah dari pada istri (8 tahun) dan kepala keluarga buruh pabrik (10 tahun). Rata-rata skor pengetahuan gizi istri keluarga buruh tani (35.3) lebih rendah dari pada istri keluarga buruh pabrik (50.0). Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan dalam strategi ketahanan pangan pada keluarga contoh (p>0.05). Dalam strategi pengaturan pendapatan, umumnya keluarga buruh tani (53.3%) dan buruh pabrik (56.7%) merasa pendapatan yang diterima sudah cukup. Pada strategi pembelian dan pengadaan bahan pangan, umumnya baik keluarga buruh tani (73.3%) maupun buruh pabrik (63.4%) tidak mencari informasi terlebih dahulu sebelum berbelanja. Dalam strategi penyiapan dan penyajian pangan, baik keluarga buruh tani (43.3%) maupun buruh pabrik (56.6%) sering membeli makanan siap saji, seperti bakso…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132142
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A01dma1.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.54 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.