Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132096
Title: Kajian awal proses kopolimerisasi cangkok karet alam, Hevea brasillienssis dengan metil metakrilat
Authors: Pandji, Chilwan
Rahman, Nelly
Ramadhan, Arief
Issue Date: 2004
Publisher: Bogor Agricultural University
Abstract: Karet alam memiliki sifat elastisitas, kepegasan dan perpanjangan putus yang tinggi, daya lengket yang istimewa, fleksibilitas pada suhu rendah yang baik, ketahanan sobek yang sangat baik dan ketahanan kikis yang cukup baik. Sifat- sifat yang unggul ini menyebabkan karet alam dapat digunakan untuk barang industri dan perekayasaan terutama ban, akan tetapi ketidakpolaran karet alam dan kandungan ikatan tidak jenuh yang tinggi di dalam molekul karet menyebabkan karet alam tidak tahan terhadap oksidasi, panas dan pemuaian di dalam minyak atau pelarut organik sehingga dapat membatasi penggunaannya dalam berbagai bidang. Ikatan rangkap pada rantai polimer karet alam merupakan gugus yang dapat mengalami berbagai reaksi kimia. Salah satu diantara reaksi tersebut adalah reaksi pembentukan kopolimer dengan senyawa vinilik. Terbentuknya gugus cabang dalam kopolimer cangkok menggantikan ikatan rangkap dalam molekul karet dapat meningkatkan ketahanan karet alam terhadap degradasi akibat panas, oksidasi dan suhu tinggi. Monomer metil metakrilat (MMA) sebagai salah satu monomer vinilik memiliki beberapa sifat unggul dalam bentuk polimernya (polimetil metakrilat), yaitu kebeningan, sifat mekanis dan ketahanan panas yang baik, dapat dibor, digergaji, dan direkat, akan tetapi mudah tergores dibandingkan dengan gelas. Ketahanannya terhadap pengaruh sinar matahari dan minyak juga menjadi keunggulan berdasarkan polaritasnya... Modifikasi karet alam secara kimia menggunakan lateks kebun selama ini sulit dilakukan. Hal ini disebabkan adanya lapisan fosfolipid dan protein yang melapisi partikel karet, sehingga gugus-gugus fungsi yang akan bereaksi tidak dapat mencapai pusat reaksi. Dengan pemakaian lateks DPNR (Deproteinised Natural Rubber) yang telah melalui proses deproteinisasi akan dapat diperoleh lateks dengan kadar protein rendah, sehingga tingkat keberhasilan proses modifikasi dengan senyawa vinilik menjadi lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya kopolimerisasi cangkok lateks DPNR dengan salah satu senyawa vinilik turunan akrilat, menentukan tingkat keberhasilan proses kopolimerisasi cangkok melalui penentuan alternatif pembentukan struktur molekul, serta karakterisasi hasil kopolimerisasi cangkok pada beberapa taraf penelitian dibandingkan dengan karet alam sebagai kontrol. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap faktor tunggal dengan 2 kali ulangan, yaitu faktor perbandingan bobot MMA dengan karet alam DPNR yang terdiri dari 5 taraf, yaitu 10: 90, 20:80, 30: 70, 40: 60, dan kontrol (0: 100). Terdapat dua puncak serapan baru yang muncul pada hasil spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared) karet alam tercangkok, yaitu gugus -C-O pada daerah bilangan gelombang 1720-1740 cm (spesifik pada bilangan...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132096
Appears in Collections:UT - Agro-Industrial Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F04ara.pdf
  Restricted Access
Fullteks3.26 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.