Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132054
Title: Analisis kelayakan usaha franchise kebab Turki Baba Rafi
Authors: Dewi, Febriantina
Kusumawati, Ratih Oktawidya
Issue Date: 2008
Publisher: Bogor Agriculture University (IPB)
Abstract: Pilihan usaha melalui franchise, khusunya sektor food and beverage seperti Kebab Turki Baba Rafi, Klenger Burger, Mr. Celup, Mc. Donals, KFC, dan lain-lain sebagai salah satu usaha franchise modern yang banyak diminati pelaku usaha saat ini. Franchise pada sektor food and beverage merupakan sarana yang tepat untuk memperluas jangkauan pemasaran dengan pendistribusian bahan baku yang relatif pendek. Potensi pasar bisnis franchise sangat besar terlihat dari usaha franchise pada sektor food and beverage yang bermunculan di tanah air, baik lokal maupun asing. Usaha franchise di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat, terutama pada franchise lokal. Menurut Rachmadi (2008), usaha franchise lokal tahun 2005 sebanyak 42 usaha. Setahun berikutnya (2006) angka tersebut melonjak menjadi 49 atau mengalami kenaikan sekitar 8,8 persen, dan tahun 2007, angka tersebut terus mengalami kenaikan sebanyak 62 usaha atau meningkat sekitar 60 persen. Pertumbuhan franchise lokal tersebut dialami pula oleh franchise Kebab Turki Baba Rafi. Kebab Turki Baba Rafi (KTBR) merupakan usaha milik PT Baba Rafi Indonesia yang berpusat di Kota Surabaya. Sebanyak 270 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti pada Outlet 253 merupakan sebutan untuk cabang KTBR yang ke-253. Outlet KTBR 253 dimiliki oleh seorang pegawai negeri sipil, dan usaha tersebut telah berjalan lima bulan. Produk KTBR yang dijual antara lain kebab, kebab gila, syawarma, hotdog, beef burger, chicken burger, crispy burger, wiener jumbo, hotdog jumbo, burger gila, canai original, canai salad, canai coklat keju, dan kebab pisang coklat keju. Sebelum memulai usaha, outlet 253 melakukan sewa lokasi yang dimulai per tiga bulan terhitung masa percobaan untuk melihat pangsa pasar di lokasi tersebut. Dikarenakan pemilik tempat tersebut akan melakukan renovasi rumah menyebabkan waktu sewa lokasi yang tidak dapat diperpanjang, sehingga franchisee outlet 253 tersebut berencana melakukan relokasi outlet. Dengan melakukan relokasi outlet, maka franchisee 253 harus mempertimbangkan berberapa hal, antara lain menambah jumlah pelanggan, keamanan lokasi yang baru, biaya sewa lokasi baru, dan dampak usaha tersebut pada masyarakat sekitar. Berdasarkan permasalahan diatas, usaha franchise KTBR cabang 253 selanjutnya diharapkan dapat melakukan operasional usaha di lokasi baru setelah dinyatakan layak secara teknis, pasar, manajemen, lingkungan, serta finansial. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu: (1) Menganalisis kelayakan aspek pasar, teknis, manajemen, lingkungan dan finansial, (2) Menganalisis tingkat kepekaan kelayakan investasi produk Kebab Turki Baba Rafi di cabang outlet 253. Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang dianalisis dengan melihat aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek lingkungan, dan aspek finansial yang dianalisis dengan bantuan microsoft excel. Hasil dari analisis aspek pasar yang diteliti ditunjukkan adanya lokasi baru yang dijadikan tujuan untuk melakukan relokasi usaha. Pemasaran harus dilakukan secara intensif setelah melakukan relokasi, dengan harapan pelanggan lama akan terus datang dan membeli produk KTBR. Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu menyebarkan flyer menu, serta aktif mengunjungi sekolah, kampus, kantor, maupun acara-acara khusus untuk berpartisipasi mengisi stand bazar. Sehingga keberadaan usaha franchise KTBR cabang 253 akan terus berkembang. Berdasarkan kondisi lokasi baru yang akan dituju sebagai relokasi usaha yang dekat dengan jalan raya alternatif dan Alfamart, dengan konsumen Alfamart maupun pengguna jalan yang terus melintas sehingga secara teknis mendukung untuk dilaksanakannya kegiatan operasional usaha franchise KTBR. Hasil analisis aspek lingkungan menjelaskan bahwa usaha KTBR cabang 253 tidak memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat yang ingin menjadi pegawai operasional (operator) di outlet KTBR 253. Tetapi usaha tersebut memberikan penerimaan tambahan bagi pemilik warung, toko, atau salon yang disewa oleh outlet KTBR. Struktur organisasi yang sederhana memudahkan tugas, wewenang, dan tanggung jawab bagi franchisee maupun operator. Operator outlet 253 diperoleh dari franchisor, yang telah melalui masa training. Berdasarkan hasil analisis aspek manajemen maka usaha franchise KTBR cabang 253 layak untuk dijalankan. Hasil analisis aspek finansial menunjukkan bahwa usaha tersebut layak untuk dilakukan dengan perhitungan menggunakan kriteria investasi. Usaha franchise KTBR cabang 253 memperoleh keuntungan Rp 51.042.200 per tahunnya. Kemudian berdasarkan kriteria kelayakan usaha, diperoleh nilai NPV lebih dari nol yaitu Rp 159.462.413 yang berarti usaha franchise KTBR 253 menurut nilai sekarang (present value) adalah menguntungkan untuk dilaksanakan, sedangkan nilai net B/C yang diperoleh dari hasil analisis kelayakan usaha sebesar 18,0 dan dinyatakan layak sebab nilai net B/C tersebut lebih dari satu. Kemudian nilai IRR sebesar 5,24, berdasarkan nilai IRR tersebut usaha franchise KTBR dinyatakan layak, karena nilai IRR yang dihasilkan lebih dari tingkat diskonto yang digunakan dalam analisis Internal Rate Return sebesar empat persen. Modal yang dikeluarkan untuk usaha ini akan kembali dalam jangka waktu satu tahun dua bulan. Analisis switching value menggunakan dua skenario yaitu skenaikan harga bahan baku (skenario I) dan penurunan volume penjualan produk KTBR (skenario II). Hasil analisis menunjukkan bahwa skenario I kurang peka (kurang sensitif) terhadap perubahan variabel yang terjadi dibandingkan dengan skenario II. Penurunan volume penjualan produk KTBR sebesar 13,9 lebih sensitif dibandingkan dengan kenaikan harga bahan baku yaitu 22,9. Hal ini dikarenakan persentase switching value pada skenario II lebih kecil dibandingkan dengan persentase pada skenario I. Berdasarkan hasil analisis kelayakan finansial dan analisis switching value, terlihat bahwa usaha franchise KTBR cabang 253 layak untuk dijalankan. Franchisee outlet KTBR 253 disarankan memperhatikan penurunan volume penjualan yang dapat mempengaruhi jumlah pelanggan dan keuntungan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132054
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A08rok.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.53 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.