Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131889
Title: Keempukan dan Struktur Mikroskopis Daging Sapi pada Berbagai Metode Penggunaan Daun Pepaya
Authors: Polii, B.N.
Winarto, Adi
Kesuma, Devota
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Daging didefinisikan sebagai setiap jaringan hewan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan. Seluruh hasil olahan yang berasal dari jaringan-jaringan hewan tersebut tergolong kedalam definisi ini. Daging terdiri dari tiga komponen utama yaitu jaringan otot, jaringan ikat, dan jaringan lemak. Otot tersusun dari banyak ikatan serabut otot yang lazim disebut fasikuli/berkas otot. Berkas otot berisi serabut otot. Serabut otot berisi benang otot (miofibril). Serabut otot tersusun atas sarkomer-sarkomer yang didalamnya terdapat miofilamen. Miofilamen tebal disebut miosin dan miofilamen tipis disebut aktin. Otot jika diamati dengan mikroskop polarisasi akan tampak adanya bagian gelap (anisotropik/cakram A) dan daerah terang (isotropik/cakram I). Jalur ditengah cakram A disebut jalur Z. Daerah yang berada antara jalur Z yang satu dangan yang lain disebut sarkomer. Keempukan daging merupakan parameter kualitas daging yang paling diperhatikan konsumen. Faktor yang mempengaruhi keempukan adalah faktor antemortem (genetik, spesies, jenis kelamin) dan faktor postmortem (penyimpanan, pengolahan, dan penggunaan bahan pengempuk). Bahan pengempuk yang dapat digunakan diantaranya adalah daun pepaya. Daun pepaya mengandung enzim papain. Enzim merupakan biokatalis hayati. Papain mampu menghidrolisa ikatan peptida dari protein daging. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan metode pemberian enzim dari daun pepaya dan suhu lingkungan terhadap keempukan dan struktur mikroskopis daging. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2004 sampai dengan bulan Januari 2005 di Bagian Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Besar dan Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Hewan, dan Laboratorium Mikrobiologi dan Biokimia Pangan Biokimia Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok pola faktorial 2x3 dengan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah kontrol, pembungkusan dengan daun pepaya, dan perendaman dalam jus daun pepaya Perlakuan ditempatkan pada tiga suhu yang berbeda yaitu 4, 26-28, dan 55-60°C. Parameter yang diamati adalah keempukan daging, aktivitas enzim, dan struktur mikroskopis daging semitendinosus. Data hasil penelitian diuji dengan analisa ragam. Hasil yang menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) diuji dengan uji Beda nyata Terkecil (ENT). Hubungan antara keempukan dan diameter serabut otot diuji dengan uji regresi sederhana. Struktur mikroskopis dianalisa secara deskriptif. Daging yang dibungkus daun pepaya dan direndam dalam ekstrak daun pepaya pada suhu 55-60 °C memiliki nilai rataan daya iris yang lebih rendah daripada kontrol pada suhu yang sama dan pada perlakuan yang yang direndam pada suhu 4 dan 26-28 °C. Akan tetapi secara statistik perbedaan metode pemberian daun papaya..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131889
Appears in Collections:UT - Animal Production Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
D05dke.pdf
  Restricted Access
Fulltext20.28 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.