Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131823
Title: Kaitan Antara Nilai Tukar Nominal Rupiah dengan Inflasi di Indonesia pada tahun 1995-2003
Authors: Gonarsyah, Isang
Zainusyukur
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia, pada tahun 1999 pemerintah mengeluarkan peraturan baru mengenai bank sentral yaitu UU No. 23. Tahun 1999. Peraturan ini memberikan kewenangan sepenuhnya kepada Bank Indonesia (BI) untuk menetapkan target-target yang akan dicapai dan menggunakan berbagai piranti kebijakan dalam mencapai target tersebut. Salah satu isi peraturan tersebut adalah BI harus mempertahankan stabilitas nilai rupiah, yaitu menahan laju inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah (kurs) terhadap mata uang lain. Sebagai negara terbuka kecil yang sejak Agustus 1997 menganut sistem nilai tukar mengambang bebas, kebijakan moneter untuk mempengaruhi inflasi. melalui jalur nilai tukar dianggap paling efektif. Akan tetapi semenjak Indonesia menerapkan sistem nilai tukar mengambang bebas tersebut, BI sulit melakukan intervensi nilai tukar. Upaya yang biasa dilakukan BI untuk mempengaruhi nilai tukar adalah melalui kebijakan moneter dengan penentuan instrumen tingkat suku bunga SBI untuk mengatur jumlah uang beredar. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah kaitan antara pergerakan nilai tukar rupiah dengan inflasi di Indonesia pada tahun 1995-2002. Hal tersebut kemudian menjadi acuan untuk melihat kemampuan kebijakan moneter BI dalam mempengaruhi nilai tukar yang telah dilepas ke mekanisme pasar untuk tujuan mengendalikan inflasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan kurs nominal rupiah berpengaruh nyata terhadap laju inflasi Indonesia. Jumlah uang beredar juga menjadi determinan penting dalam penentuan nilai tukar nominal. Akan tetapi hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa suku bunga SBI ternyata tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah uang beredar. Jadi dapat disimpulkan bahwa mekanisme pengendalian inflasi melalui jalur nilai tukar masih terhambat karena walaupun kurs nilai tukar berpengaruh nyata terhadap inflasi, BI masih kesulitan mempengaruhi kurs nilai tukar karena lelang SBI masih belum efektif dalam mengendalikan jumlah uang beredar. Dengan belum optimalnya tingkat suku bunga SBI dalam mempengaruhi jumlah uang beredar maka BI menggunakan cara lain untuk mengintervensi nilai tukar yaitu melalui sterilisasi valuta asing di pasar. Cara inilah yang sampai akhir tahun 2003 masih dilakukan BI untuk mengintervensi nilai tukar dengan tujuan stabilisasi mata uang rupiah.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131823
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A05zai.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.37 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.