Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131765
Title: | Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pasokan dan Permintaan Daging Ayam di Pasar Modern dan Tradisional, Jakarta |
Authors: | Tinaprilla, Netti Sanjaya, Muhamad Arief Bangun |
Issue Date: | 2012 |
Publisher: | IPB University |
Abstract: | Penelitian ini bertujuan (1) mengidentifikasi perilaku pemasok dan konsumen rumah tangga daging ayam di Provinsi DKI Jakarta; (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dan mengestimasi model pasokan daging ayam di Provinsi DKI Jakarta; (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dan mengestimasi model permintaan rumah tangga pasar tradisional daging ayam di Provinsi DKI Jakarta; (4) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dan mengestimasi model permintaan rumah tangga pasar modern daging ayam di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan di Provinsi DKI Jakarta. Jakarta dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan ibu kota Negara Indonesia dan merupakan target pasar banyak produsen daging ayam. Sumber data dari Asosiasi Peternak Unggas, Pusat Informasi Harga (PINSAR). Pengambilan responden dilakukan di beberapa pasar modern dan tradisional yang tersebar di lima kota di Jakarta. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 60 responden (30 orang konsumen pasar Tradisional dan 30 orang Pasar Modern). Pengambilan data dilakukan dari bulan Maret sampai Mei 2012. Alat analisis penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda dengan metode OLS (Ordinary least Square). Seluruh pasokan daging ayam DKI Jakarta saat ini dipenuhi oleh preternak di luar daerah provinsi DKI Jakarta. Hasil survey yang dilakukan Poultry Indonesia menunjukkan ayam potong hidup yang masuk DKI Jakarta melalui TPnA (Tempat Penampungan Ayam) pada bulan Juli 2009 sebanyak 2.664.289 ekor sehari. Ayam potong hidup tersebut berasal dari Jawa Barat (72%), Banten (16%), Jawa Tengah (7%), DI Yogyakarta (3%) dan Lampung (2%). Responden daging ayam di Jakarta umumnya memiliki anggota keluarga berjumlah 4-6 orang dengan rata-rata pendapatan keluarga sebesar 3-5 juta rupiah per bulannya. Para responden daging ayam pada umumnya berpendidikan hingga tingkat menengah atas (SMA). Para responden menganggap daging sapi merupakan produk substitusi daging ayam berdasarkan alasan selera dan para responden pada umumnya tidak berpengaruh terhadap perubahan harga daging ayam sampai dengan kenaikan harga 30 persen. Faktor-faktor yang mempengaruhi pasokan daging ayam di Jakarta secara signifikan adalah harga daging sapi dan hari libur nasional. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging ayam di pasar tradisional secara signifikan adalah harga daging ayam, harga daging sapi, pendapatan keluarga, tingkat pendidikan, dan hari libur nasional. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging ayam di pasar modern secara signifikan adalah jumlah anggota keluarga, pendapatan keluarga dan hari libur nasional. Produsen dan pemerintah sebagai pihak yang berpengaruh sebaiknya dapat memeperhatikan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pasokan dan permintaan daging ayam secara signifikan demi menjaga tingkat kestabilan jumlah barang dan harga di pasar. Mengingat daging ayam merupakan komoditi strategis karena merupakan komoditi peternakan paling diminati masyarakat. |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131765 |
Appears in Collections: | UT - Agribusiness |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
H12mab.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.39 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.