Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131731
Title: Analisis kekuatan, kelemahan. peluang. ancaman (Swot) dan jalur kritis (CPM) pada sistem pengelolaan makanan di Instalasi Gizi RSUP Persahabatan Jakarta
Authors: Nutr, Djiteng Roedjito,D
Kusno, Sri Rihati
Anggriani Y., Nani
Issue Date: 1997
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses produksi dan jalur kritis pada proses produksi, mengetahui faktor internal dan eksternal di dalam sistem pengelolaan instalasi gizi; mengetahui penilaian pasien terhadap makanan yang disajikan, mengetahui ketersediaan energi dan protein pada makanan dan perbandingan ketersediaan terhadap standar yang digunakan. Penelitian dilakukan di RSUP Persahabatan Jakarta dari Oktober hingga Desember 1996. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Cara pengumpulan data disesuaikan dengan metode analisis yang digunakan yaitu analisis SWOT (ETOP dan SAP) dan CPM. Data ETOP yang dikumpulkan meliputi faktor letak geografis, teknologi, peraturan pemerintah dan pesaing Data SAP yang dikumpulkan meliputi data faktor penelitian dan pengembangan, sumberdaya manusia serta faktor manajemen produksi dan operasi. Data proses produksi didapat dengan cara observasi dan wawancara dengan pihak pengelola instalasi gizi. Data penilaian pasien terhadap makanan yang disajikan diperoleh dengan wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah disediakan. Data ketersediaan energi dan protein tiap menu diperoleh dari pengawas di tiap sektor dapur dengan menghitung jumlah energi dan protein yang dikandung dari bahan makanan yang dipakai tiap porsi menu yang disajikan. Data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif dengan metode ETOP, SAP dan CPM. Data ketersediaan energi dan protein dihitung dari jumlah bahan makanan per porsi tiap menu yang disajikan. Data ketersediaan energi dan protein yang terdapat di dalam makanan dianalisis dengan menggunakan daftar komposisi bahan pangan (Departemen Kesehatan, 1995) Data penilaian pasien diolah berdasarkan tingkat kesukaan pasien terhadap warna, aroma, rasa, variasi menu, suhu, tingkat kematangan dan besar porsi makanan. Nilai kesukaan ini dihitung dengan mencari nilai rata-rata (mean) dan modus dari masing-masing aspek penilaian. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan produksi di Instalasi Gizi RSUP Persahabatan meliputi perencanaan anggaran, perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, pembelian, penerimaan, persiapan pengolahan, pengolahan dan pendistribusian makanan. Jalur kritis pada produksi makanan ditempuh dalam waktu 5.0 jam. Jalur kritis pada produksi meliputi penerimaan, persiapan pengolahan, pengolahan makanan di sektor dapur Penyelenggaraan Makan Banyak (PMB), pembagian makanan di dapur PMB dan kegiatan pendistribusian makanan. Berdasarkan Profil Ancaman dan Peluang Lingkungan (ETOP) faktor lingkungan yang merupakan ancaman bagi Instalasi Gizi RSUP Persahabatan adalah lokasi instalasi gizi yang terletak di bagian belakang rumah sakit, terletak di lokasi rawan banjir, adanya rumah sakit lain yang berdekatan dan memiliki pelayanan gizi yang lebih baik serta biaya yang cukup tinggi untuk pengadaan dan pemeliharaan peralatan dengan teknologi tinggi. Sedangkan yang menjadi peluang adalah lokasi rumah sakit yang terletak di ibukota, areal yang masih cukup luas, pemasok yang memiliki kondite yang baik, penggunaan peralatan pengolahan dengan teknologi tinggi, peraturan pemerintah No 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan di rumah sakit dan pemberian akreditasi oleh Komisi Gabungan Akreditasi. Profil Keunggulan Strategis (SAP) memuat kekuatan dan kelemahan Instalasi Gizi RSUP Persahabatan Faktor internal yang menjadi kelemahan adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang belum dilakukan secara teratur dan hanya dilakukan oleh rekan sekerja, latar belakang pendidikan dari pelaksanan masak yang masih rendah, shift kerja pegawai pelaksana masak yang dibuat berdasarkan waktu dan sektor dapur tempat bekerja dan belum dilakukannya kegiatan pemeliharaan secara tepat. Kekuatan yang dimiliki adalah ada suatu unit kerja yang bertanggungjawab terhadap kegiatan penelitian, kedudukan RSUP Persahabatan sebagai rumah sakit pendidikan, ada Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) bagi pegawai, ada pemilihan sahabat utama, luas dapur yang telah sesuai standar dan ada anggaran rutin. Pasien rawat inap yang menjadi responden cenderung memberikan penilaian yang lebih baik terhadap penampilan dan rasa makanan pada menu siang hari dibandingkan makanan pada pagi dan malam hari. Penilaian pasien terhadap penampilan dan rasa makanan berkisar antara skor 3 (biasa) dan 4 (suka). Ketersediaan energi dan protein pada makanan yang disediakan di RSUP Persahabatan telah sesuai dengan standar yang berlaku.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131731
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A97NAN.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.08 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.