Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131728
Title: Karakteristik sosial ekonomi, pola belajar dan status gizi mahasiswa prestasi kurang dan prestasi tinggi
Authors: Pranadji, Diah K.
Karyadi, Lies D.
Murniati, Happy
Issue Date: 1997
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penelitian ini secara umum bertujuan mengetahui karakteristik sosial ekonomi keluarga, pola belajar, status gizi dan interaksi sosial sarta hubungan dengan prestasi. Secara khusus bertujuan untuk; membandingkan karakteristik sosial ekonomi keluarga mahasiswa prestasi tinggi dan prestasi kurang, membandingkan pola belajar, sarana belajar, kondisi rumah dan kamar mahasiswa prestasi tinggi dan prestasi kurang, membandingkan status gizi mahasiswa prestasi tinggi dan prestasi kurang, membandingkan interaksi sosial mahasiswa prestasi tinggi dan mahasiswa prestasi kurang, mengetahui hubungan antara keadaan sosial ekonomi keluarga, pola belajar, dan status gibi dengan prestasi belajar mahasiswa prestasi tinggi dan prestasi kurang, mengetahui hubungan keadaan sosial ekonomi keluarga dengan uang saku mahasiswa prestasi tinggi dan prestasi kurang, mengetahui hubungan uang saku dengan status gizi dan sarana belajar mahasiswa prestasi tinggi dan prestasi kurang, mengetahui hubungan sarana belajat, kondisi rumah dan kamar dan status gizi dengan pola belajar mahasiswa prestasi tinggi dan prestasi kurang. Penelitian ini dilakukan di daerah sekitar kampus IPB Dramaga di wilayah Kabupaten Bogor (merupakan tempat tinggal mahasiswa yang terpilih sebagai contoh) pada bulan Februari sampai Maret 1997. Pemilihan unit contoh dalam kelompok populasi (kelompok Fakultas) yang terpilih dilakukan secara acak sederhana. Contoh diambil secara purpossive sebanyak 60 mahasiswa, terdiri dari 30 orang mempunyai Indeks Prestasi selama 4 semester (TPB, sem 3 & sem4) rendah (kurang dari 2,00-2,30) selanjutnya disebut responden prestasi kurang dan 30 orang mempunyai Indeks Prestasi tinggi (2,843,55) mendapat predikat Sangat Memuaskan dan Cum Laude selanjutnya disebut responden prestasi tinggi. Contoh adalah mahasiswa tingkat III (Sem 5) Fakultas Perikanan Insitut Pertanian Bogor. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Pola belajar, sarana belajar dan kondisi rumah dan kamar diskor. Hasil perhitungan nilai rata-rata (x) dengan standar devias! (sd) dikelompokkan atas 3 kategori yaitu Bak (2 (x+1sd) Sedang ((x+1sd) - (x-1sd)) dan Kurang (s (x-1sd)). Selanjutnya dilakukan Uji Beda dan Uji Korelasi Spearman untuk melihat hubungan antara variabel. Uji ini dilakukan dengan program komputer SPSS. Salah satu cara untuk menentukan status gizi pada orang dewasa adalah penilaian Indeks Massa Tubuh (IMT) yang termasuk ke dalam metode fisik. Perhitungan IMT yaitu berat badan(Kg) dibagi tinggi badan (M), kemudian dibandingkan dengan standar menurut Shetty dan James (1984). Responden berjenis kelamin perempuan 54,05 persen berprestasi tinggi, sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki 56,52 persen berprestasi kurang. Indeks Prestasi Kumulatif responden prestasi kurang 40,00 persen antara 201-2.20 rata-rata 2.15, Responden prestasi tinggi 43,33 persen mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif antara 3.01- 3.15 rata-rata 3.08. Responden yang berumur antara 22-23 tahun 70,00 persen berprestasi kurang dan responden berumur antara 20-21 tahun berprestasi tinggi. Sebagian besar (56,67%) prestasi kurang da 83,33 persen prestasi tinggi berasal dari Pulau Jawa, dengan persentase terbesar 26,67 persen responden prestasi kurang dan 46,67 persen prestasi tinggi berasal dari Jawa barat. Tingkat pendidikan ayah responden prestasi tinggi (63,34 persen tamat PT) lebih tinggi daripada tingkat pendidikan ayah responden prestasi kurang 46,67 persen tamat PT). Demikian juga dengan tingkat pendidikan ibu responden prestasi tinggi (50,00 persen tamat SLTA) lebih tinggi daripada tingkat pendidikan ibu responden prestasi kurang ( 43,33 persen tamal SLTA). Jumlah saudara yang masih menjadi tanggungan orang tua responden prestasi tinggi (53,33persen antara 2-3 orang) lebih banyak daripada saudara tanggungan orang tua responden prestasi kurang (66,67persen antara 2-3 orang). Pendapatan total orang tua responden prestasi kurang ( 50,00 persen antara 260.000,00-500.000,00 rupiah per bulan) lebih besar daripada pendapatan total orang tua responden prestasi tinggi (30,00persen antara 260.000,00-500.000,00 rupiah per bulan). Uang saku responden prestasi kurang ( 40,00 persen antara 110.000,00-150.000,00 rupiah per bulan) lebih besar daripada uang saku responden prestasi tinggi (36,67 persen antara 50.000,00-100.000,00 rupiah per bulan). Demikian juga dengan status gizi responden prestasi kurang (63,33 persen berstatus gizi normal) lebih baik daripada responden prestasi inggi (40,00 persen berstatus gizi normal) Responden prestasi tinggi mempunyai pola belajar (70,00 persen sedang) lebih baik daripada pola belajar responden prestasi kurang (56,67 persen sedang). Sarana belajar responden prestasi tingg ( 60,00 persen sedang) lebih baik daripada sarana belajar responden prestasi kurang (76,67 persen sedang). Kondisi rumah dan kamar responden prestasi tinggi (90,00 persen sedang) lebih baik daripada kondisi rumah dan kamar responden prestasi kurang (73,33 persen sedang). Pada kedua kelompok, baik responden prestasi kurang maupun prestasi tinggi, teman kuliah merupakan tempat yang paling sering dimintai pertolongan bila responden mengalami persoalan yang berhubungan dengan masalah pelajaran. Teman rumah sering diminta bantuannya jika responden mengalami persoalan yang berhubungan dengan masalah keuangan, masalah kesehatan dan masalah di tempat tinggal. Responden memecahkan sendiri persoalan yang berhubungan dengan masalah keluarga. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ayah, pendidikan ibu, jumlah saudara tanggungan orang tua, pola belajar dan status gizi dengan prestasi belajar responden baik pada responden prestasi tinggi maupun prestasi kurang. Terdapat hubungan antara pendapatan total orang tua dengan uang saku respoden Pada responden prestasi tinggi terdapat hubungan antara sarana belajar, status gizi dengan pola belajar. Pada responden prestasi kurang terdapat hubungan antara sarana belajar, kondisi rumah dan kamar dengan pola belajar.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131728
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A97hmu.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.71 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.